Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Salah satu pendukung surplus Neraca Perdagangan Indonesia adalah Ekspor Non Migas, khususnya Komoditi Pertanian yang masih kuat menghadapi pandemi covid-19. Sepanjang Januari sampai Agustus 2020, komoditi ini dikatakan meningkat sebesar 8,59%.
Ketahanan komoditi pertanian tersebut ditunjukkan salah satunya dengan kegiatan pelepasan ekspor produk pertanian olahan kelapa di Bintan, Kepulauan Riau, pada Sabtu (26/9) kemarin.
“Kita menyaksikan penyerahan sertifikat sekaligus ekspor perdana Tepung Kelapa ke India dan juga ekspor Santan Kelapa ke Jerman untuk kesekian kalinya,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dilansir dari keterangan resmi, Minggu (27/9).
Kegiatan yang digawangi oleh Kementerian Pertanian ini diharapkan dapat mendorong para pelaku bisnis di provinsi Kepulauan Riau untuk bisa meningkatkan ekspor, melakukan perluasan pasar ke luar negeri, dan membantu pemulihan ekonomi nasional.
“Ini adalah produk yang 100% dari Indonesia dan membuat nilai tambah kelapa menjadi tinggi. Ini adalah ekspor yang luar biasa dan diharapkan bisa direplikasi di berbagai daerah karena kita adalah Negeri Rayuan Kelapa sehingga wajar Indonesia mengekspor kelapa,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Airlangga, di tengah situasi pandemi covid-19 ini, minyak kelapa murni memiliki manfaat kesehatan. “Seperti yang sering disampaikan Menteri Pertanian bahwa minyak kelapa bisa membantu meningkatkan imunitas, yaitu dari VCO (Virgin Coconut Oil)," kata Airlangga.
Ia pun mengapresiasi PT Bionesia Organic Foods (Eksportir Produk Kelapa Olahan ke Jerman) serta para Eksportir lainnya yang tetap mampu mendorong ekspor di tengah pandemi covid-19 ini.
“Kita tentu mengapresiasi PT Bionesia Organic Foods yang ditargetkan akan mengekspor dari awalnya US$ 10 juta menjadi US$ 20 juta dengan investasi US$ 25 juta, dan tentu ini mempekerjakan banyak tenaga kerja,” tegasnya
Sebagaimana diketahui, pandemi covid-19 telah berdampak luar biasa terhadap perekonomian global, tidak terkecuali dengan perekonomian Indonesia yang mengalami kontraksi -5,32% pada kuartal II 2020 yang lalu. Namun kondisi ini masih lebih baik dibandingkan dengan hampir semua negara lainnya, termasuk negara tetangga kita seperti Malaysia (-17,1%); Filipina (-16,5%); Singapore (-12,6%); dan Thailand (-12,2%).
Pandemi ini juga berdampak sangat besar pada tingkat pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau. Provinsi ini mengalami kontraksi sebesar -6,66% di kuartal II tahun 2020, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional. Dari sisi sektoral, sektor yang paling terdampak adalah sektor jasa penunjang pariwisata, yaitu transportasi, akomodasi, serta penyediaan makan dan minum.
Namun, kinerja ekspor dan impor terdampak minimal di Kepulauan Riau. Saat ini pemulihan ekonomi Indonesia pun telah menunjukkan perbaikan ke arah yang positif, terlihat dari penguatan berbagai indikator seperti penguatan indeks pasar modal dan apresiasi nilai tukar rupiah, perbaikan PMI Manufaktur, Indeks Keyakinan Konsumen, dan Pertumbuhan Penjualan Ritel.
Dengan modal ketahanan ekonomi yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain di dunia dan perbaikan berbagai indikator utama, Pemerintah optimistis bisa melewati pandemi ini dengan baik. Apalagi didorong dengan langkah-langkah dan strategi yang dilakukan, termasuk kebijakan untuk memperkuat Neraca Perdagangan, yang mengalami surplus di bulan Agustus 2020 sebesar US$ 2,3 miliar, dan Januari sampai Agustus 2020 mengalami surplus US$ 11,05 miliar. (E-1)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
BPS mencatat sektor perdagangan pertanian kedua negara mengalami pertumbuhan positif pada tahun ini, dengan pertumbuhan volume ekspor 8% hingga 11% dibandingkan tahun 2022.
Selain menjadi eksportir gula teratas, Brasil merupakan produsen tebu paling banyak di dunia dengan margin yang besar.
Dalam kegiatan tersebut, para pengusaha walet mendeklarasikan pembentukan Forum Komunikasi Pengusaha Burung Walet. Ketua PP KBSWI Panda Nababan dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Forum.
Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), melepas ekspor 1,78 ton dengan nilai Rp 35,38 miliar sarang burung walet produksi PT. Anugerah Citra Walet Indonesia ke Tiongkok.
Indonesia harus secepatnya membangun sistem pertanian modern yang ramah lingkungan, terutama menghadapi ancaman ketahanan pangan dan krisis global.
Riset ilmiah secara mendalam penggunaan puouk batu bara pada tanaman jagung dan kedelai saat ini sedang dilakukan oleh tim peneliti di Purdue University.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved