Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pemerintah Koreksi Proyeksi Pertumbuhan, Ekonom: Realistis

M. Ilham Ramadhan Avisena
22/9/2020 22:25
Pemerintah Koreksi Proyeksi Pertumbuhan, Ekonom: Realistis
Arus lalu lintas di kawasan Sudirman, Jakarta.(Antara/Nova Wahyudi)

CENTER of Reform on Economics (CORE) Indonesia menilai koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikemukakan Kementerian Keuangan terbilang realistis.

Mengingat, dampak pandemi covid-19 terhadap perkonomian sangat besar, serta menimbulkan ketidakpastian.

"Sejak awal, saya sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan III dan IV akan berada di zona negatif. Secara menyeluruh juga pertumbuhan ekonomi kita akan berada di kisaran minus 2%," ujar ekonom CORE Piter Abdullah saat dihubungi, Selasa (22/9).

Baca juga: Indonesia Resesi, Menkeu Prediksi Ekonomi Q3 Tumbuh Negatif

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut adanya revisi proyeksi ekonomi 2020 menjadi minus 1,7-0,6%. Perkiraan itu lebih dalam dari proyeksi awal, yakni minus 1,1-0,2%.

Kendati demikian, Piter berpendapat proyeksi rendah tidak serta merta menandakan pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan rendah pula. Pasalnya, kalkulasi proyeksi ekonomi oleh berbagai pihak, termasuk Bendahara Negara, dengan asumsi pada kondisi yang tidak pasti.

Baca juga: Survei BPS: Mayoritas Pendapatan UMKM Anjlok Akibat Pandemi

"Apabila wabah benar-benar bersih pada awal 2021, sangat mungkin kita bisa tumbuh sesuai target di angka 4,5-5,5%, atau bahkan melampaui target," imbuh Piter.

Menurutnya, perekonomian pada tahun depan masih diliputi ketidakpastian. "Target dan asumsi pada 2021 didasari asumsi wabah sudah berakhir. Kalau asumsi ini terpenuhi, target dan asumsi lainnya menjadi realistis," pungkasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya