Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Didorong Penurunan Harga Saham Teknologi, Dow Jones Ditutup Turun

Insi Nantika Jelita
19/9/2020 12:35
Didorong Penurunan Harga Saham Teknologi, Dow Jones Ditutup Turun
Suasana bursa di Amerika Serikat(AFP/Bryan Smith)

BURSA saham di Amerika Serikat atau Wall Street ditutup anjlok pada Jumat waktu setempat akibat penurunan saham perusahaan teknologi.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 244,56 poin atau 0,88%, menjadi ditutup di 27.657,42 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 37,54 poin
atau 1,12%, menjadi berakhir di 3.319,47 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 117,00 poin atau 1,07%  menjadi 10.793,28 poin.

Dilansir dari Wall Street Journal, perusahaan teknologi seperti Apple, Google-parent Alphabet, dan perusahaan teknologi lainnya terus goyah pada penutupan perdagangan.

Saham Apple turun lebih dari 3%. Microsoft dan Alphabet turun masing-masing sebesar 1,2% dan 2,4%. Netflix turun 0,1%. Facebook turun 0,9.

Sementara itu, Indeks S&P 500 mencapai level terendah dan merugi selama tiga minggu berturut-turut. S&P 500 telah kehilangan 5,4% selama tiga minggu terakhir, persentase penurunan terbesar selama jangka waktu itu sejak Juni. Nasdaq Composite telah jatuh 7,7% selama tiga minggu terakhir, penurunan terbesar sejak Maret.

“Kami berada pada titik perubahan.Saya pikir mungkin ada sedikit lebih banyak sisi negatifnya," kata David Malmgren, manajer portofolio senior di FBB Capital Partners.

Bank sentral mengatakan bahwa prospek ekonomi masih sangat tidak pasti dan mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk setidaknya tiga tahun lagi.

Beberapa investor dilaporkan kecewa karena bank sentral tidak menawarkan panduan lebih lanjut seputar langkah-langkah stimulus tambahan atau hal spesifik tentang target inflasi.

Sementara itu, analis memperkirakan pendapatan untuk kuartal ketiga turun 22% dari tahun sebelumnya, penurunan pendapatan terbesar kedua sejak 2009, menurut data FactSet. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik