Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BURSA saham di Amerika Serikat atau Wall Street ditutup anjlok pada Jumat waktu setempat akibat penurunan saham perusahaan teknologi.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 244,56 poin atau 0,88%, menjadi ditutup di 27.657,42 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 37,54 poin
atau 1,12%, menjadi berakhir di 3.319,47 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 117,00 poin atau 1,07% menjadi 10.793,28 poin.
Dilansir dari Wall Street Journal, perusahaan teknologi seperti Apple, Google-parent Alphabet, dan perusahaan teknologi lainnya terus goyah pada penutupan perdagangan.
Saham Apple turun lebih dari 3%. Microsoft dan Alphabet turun masing-masing sebesar 1,2% dan 2,4%. Netflix turun 0,1%. Facebook turun 0,9.
Sementara itu, Indeks S&P 500 mencapai level terendah dan merugi selama tiga minggu berturut-turut. S&P 500 telah kehilangan 5,4% selama tiga minggu terakhir, persentase penurunan terbesar selama jangka waktu itu sejak Juni. Nasdaq Composite telah jatuh 7,7% selama tiga minggu terakhir, penurunan terbesar sejak Maret.
“Kami berada pada titik perubahan.Saya pikir mungkin ada sedikit lebih banyak sisi negatifnya," kata David Malmgren, manajer portofolio senior di FBB Capital Partners.
Bank sentral mengatakan bahwa prospek ekonomi masih sangat tidak pasti dan mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk setidaknya tiga tahun lagi.
Beberapa investor dilaporkan kecewa karena bank sentral tidak menawarkan panduan lebih lanjut seputar langkah-langkah stimulus tambahan atau hal spesifik tentang target inflasi.
Sementara itu, analis memperkirakan pendapatan untuk kuartal ketiga turun 22% dari tahun sebelumnya, penurunan pendapatan terbesar kedua sejak 2009, menurut data FactSet. (Ant/E-1)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved