Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Industri Kuliner Terdampak Pandemi, Foodex Tetap Optimistis Tumbuh

Ghani Nurcahyadi
11/9/2020 22:00
Industri Kuliner Terdampak Pandemi, Foodex Tetap Optimistis Tumbuh
Fasilitas produksi bahan makanan di Foodex(Dok. Foodex)

DAMPAK pandemi Covid-19 juga dirasakan oleh industri kuliner dengan danya perubahan pola konsumsi masyarakat. Sektor yang paling terdampak ialah bisnis restoran dan kafe, terutama saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Meski demikian, sektor kuliner yang berada di hulu, seperti produsen bumbu dan bahan makanan tetap bisa tumbuh. Hal itu karena konsumen cenderung menumpuk bahan makanan di rumah selama pandemi agar bisa menyantap makanan bersama keluarga di rumah.

“Memang selama pandemi ini membawa dampak besar untuk pola konsumsi masyarakat. Namun kami (Foodex) secara bisnis tetap tumbuh cukup positif selama pandemi ini,” ungkap Jenny Rusli, bussiness Development Director PT. Foodex Inti Ingredients IFoodex) dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, hal itu disebabkan karena Foodex melayani business to business industry dimana bahan-bahan yang diolah dapat dipakai di industri mie instan, snack, daging olahan dan horeaca (hotel, restaurant & cafe).

Jenny mengaku optimistis untuk terus menggarap pasar food seasoning dan food ingredients di Indonesia. Alasannya karena memang industri tersebut memiliki pasar yang cukup besar. Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki cita rasa kuliner yang unik dan beragam (dari Sabang hingga Merauke).

“Boleh dibilang hampir setiap segmen industri memiliki kekhasan tersendiri. Apalagi segmen food service dimana setiap restaurant pasti memiliki keunggulan rasa tersendiri,” ujar Richard kusuma, Comercial Director PT Foodex Inti Ingredients.

Menurut Richard, pihaknya tetap optimis untuk terus mengembangkan produk-produknya. Bahkan, tahun depan Foodex menargetkan perkembangan sekitar 15 persen pertumbuhan bisnis dari saat ini. Pihaknya percaya bahwa pandemi akan segera teratasi dan market secara otomatis akan membaik.

Baca juga : Bisnis Bukalapak Terus Melaju

“Dengan membaiknya kondisi pandemi, industri retail dan F&B akan berkembang baik, dan spending power masyarakat akan meningkat,” tandas Richard.

Ia juga mengungkapkan bahwa industri makanan akan tetap stabil dan cenderung meningkat, sedangkan food service akan meningkat jauh dibandingkan tahun ini.

Dengan misi menjadi solution provider bagi customer, Foodex  tak pernah berhenti melakukan inovasi produk dan servis guna membantu pelanggan. Selain melakukan launching product, Foodex juga melakukan cost rationalization maupun quality improvement sebagai langkah strategis dalam mencapai target pertumbuhan bisnis. 

Saat ini Foodex yang memiliki pabrik di Kawasan Industri Delta Sillicon 3, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan mampu memproduksi food seasoning (savory & sweet), flavor ingredients, meat extracts, dan sauce sebesar 1.000 ton per bulan. Dengan kapasitas produksi sebesar itu, menurut Richard, pihaknya akan terus memberikan kontribusi terhadap perkembangan cita rasa kuliner di Indonesia.

Foodex pun telah mengantongi sertifikasi FSSC 22000 versi 5. terkait kualitas hasil produksinya. dan mematuhi proses produk sesuai dengan praktik manufaktur yang baik (GMP) dengan jaminan halal di bawah MUI. 

“Keamanan pangan kami dijamin di bawah Sertifikasi FSSC versi 5. Kami siap memberikan kepada Anda enam kategori produk terbaik kami yaitu bumbu bahan rasa sambal, saus,  bumbu ekstrak daging, bahan fungsional dan makanan siap santap,” kata Richard.

Foodex pun berencana melebarkan pasar ekspornya dan memperkenalkan cita rasa tradisional Indonesia kepada dunia dalam 5 tahun ke depan,. Saat ini 85 persen produksi Fodex digunakan di pasar dalam negeri, sedangkan sisanya diekspor ke Timur Tengah dan ASEAN. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya