Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, akibat pandemi covid-19 mempengaruhi bisnis pertambangan batu bara.
Meski tak detail merinci berapa jumlah kemrosotan tersebut, Arifin menyebut fluktuasi harga batubara saat ini anjlok ke titik terendah dalam 1 dekade terakhir.
"Era booming harga komoditas termasuk batubara diperkirakan sudah berakhir dan perlu adanya reposisi peran industri pertambangan batubara di masa yang akan datang," ujar Arfin dalam pembukaan Konferensi Batubara Indonesia 'Save Indonesian Coal yang ke-5 Tahun 2020', Jakarta, Jumat (11/9).
Arifin menjelaskan, sekitar 80% PNBP sub sektor minerba berasal dari industri pertambangan batubara. Demikian juga halnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) beberapa daerah penghasil batubara masih sangat dominan mengandalkan industri pertambangan batubara.
Tercatat sekitar 150.000 tenaga kerja di sub sektor pertambangan batubara dan Indonesia merupakan negara pengekspor batubara termal terbesar di dunia 70% lebih produk batubara diekspor ke Tiongkok dan India. Namun, dengan adanya pandemi muncul kekhawatiran terburuk soal industri tersebut.
"Industri pertambangan batubara saat ini tidaklah mudah khususnya untuk menjawab berbagai kekhawatiran yang dapat menyebabkan terhentinya industri pertambangan nasional," kata Arifin.
Baca juga : Pertamina Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp9,5 Triliun
Pemerintah, sebutnya, terus mendorong dilakukannya Peningkatan Nilai Tambah (hilirisasi) batubara sebagai motor penggerak mendukung era industrialisasi menuju visi Indonesia Maju 2045.
"Kami mendorong perusahaan batubara melakukan transformasi pengusahaan batubara, yang biasanya menjual raw coal untuk PLTU menjadi produk yang memiliki nilai tambah yang diperlukan industri," tukas Arifin.
Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli menuturkan, industri pertambangan batubara memiliki peran penting terhadap perekonomian nasional.
Salah satunya, kata Rizal, sebagai sumber penerimaan Negara disamping Pajak. Sekitar 80% Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di subsektor mineral dan batubara berasal dari batubara, pada tahun 2019 batubara berkontribusi sebesar Rp 38,299 Triliun dari total Rp 45,02 Triliun PNBP di subsektor mineral dan batubara
"Namun, investasi di industri pertambangan batubara selama ini didominasi untuk pembukaan tambang baru dan minim investasi di sisi hilir untuk peningkatan nilai tambah," pungkas Rizal. (OL-2)
Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Australia menggelar Indonesia–Australia Mineral Roadshow sebagai upaya memperdalam kemitraan strategis di sektor pertambangan.
Laba bersih yang dikantongi mencapai Rp300,07 miliar, atau 93% dari target yang sudah ditentukan yaitu Rp322,64 miliar.
PT Timah Tbk bersama tim gabungan melaksanakan penertiban tambang ilegal di kawasan Izin Usaha Pertambangan Khsusus (IUPK) PT Timah di kawasan Merbuk, Kabupaten Bangka Tengah.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Transformasi industri pertambangan menjadi isu krusial dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Kementerian ESDM mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved