Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MEMANFAATKAN lahan pekarangan menjadi salah satu upaya strategis Kementerian Pertanian (Kementan) dalam penyediaan pangan di era new normal.
Hal tersebut seringkali diutarakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan. Melalui kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), diharapkan ketahanan pangan tetap terjaga di tengah kondisi pandemi yang berdampak pada perekonomian.
Hal itu juga didukung Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP), Panutan Sulendrakusuma, saat berkunjung ke Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Rejeki di Desa Budur, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa (8/9).
"Setelah melihat pekarangan pangan di sini, sayuran dan sumber proteinnya juga bagus, saya optimis ke depan kalau kita kelola dengan baik kita tidak akan kekurangan pangan," ujar Panutan.
Panutan juga mengatakan, pihaknya mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
"Kami di KSP, mempunyai tugas mengendalikan program prioritas nasional salah satunya ketahanan pangan. Jadi kami ikut memantau, dan kalau misalnya ada kendala kami turut membantu," ungkap Panutan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, pekarangan sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan bagi keluarga dan juga sebagai sumber pendapatan.
"Pemerintah menyadari betul P2L sangat membantu di saat kondisi sekarang ini dimana kondisi perekonomian menurun, sementara kita perlu makan yang sehat, beragam, berkualitas, yang dapat dipenuhi dari pekarangan," ujar Agung.
Sementara itu, Ketua KWT Sumber Rejeki, Ernawati, mengungkapkan bahwa bantuan pemanfaatan pekarangan sangat berarti bagi kelompok untuk berkembang. Dia menggunakan irigasi kapiler, yaitu model budidaya tanaman dalam polybag atau wadah yang diberi akses air terus menerus melalui kapiler berbahan kain flanel.
"Dengan kapiler ini menghemat biaya, kami tidak perlu lagi membayar biaya listrik seperti pada sistem hidroponik," jelas Ernawati.
Sistem kapiler ini juga diintegrasikan dengan budidaya ikan sehingga selain memproduksi sayuran, pada saat yang sama juga kebutuhan protein hewani terpenuhi.
Di demplot KWT ini aneka sayuran ditanam seperti kangkung, pokcay, seledri, terong, dan cabai. Erniwati mengakui dia dan kelompoknya dapat menghemat pengeluaran hingga 30 ribu rupiah per hari. "Dari pekarangan ini kebutuhan sayuran kami bisa terpenuhi dan tidak lagi harus belanja ke pasar," bebernya.
Bahkan produk sayuran dari kelompok ini juga sudah dijual ke para pedagang sayur, juga masyarakat yang membeli langsung ke kelompok.
Agung meminta agar dinas pangan setempat mengembangkan pemasaran produk hasil P2L. "Dua hal yang harus diperhatikan, yaitu kualitas produk dan kontinuitasnya. Karena itu, saya minta Pak Kadis untuk mengembangkan pemasaran dari produk P2L ini," tegasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cirebon, Muhidin, yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan kesiapannya untuk mendorong pengembangan P2L.
"Kita dorong pengembangan P2L ini agar masyarakat mendapat tambahan penghasilan dari pekarangan, sehingga meningkatkan kesejahteraan," ujar Muhidin. (OL-09)
Urban farming juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hasil panen tidak hanya dapat dijual tetapi juga dapat dikonsumsi sendiri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Dampak krisis ekonomi global sudah mulai dirasakan saat ini.
Dibentuknya KWT ini bisa meningkatkan perekonomian keluarga melalui pekarangan.
Bacapres Ganjar Pranowo menyatakan setiap keluarga Indonesia mempunyai hak untuk bisa mewujudkan kedaulatan pangan. Hal itu disampaikan Ganjar usai berkunjung ke Taman Agro Eduwisata
Melalui ilmu dan pendekatan yang tepat, pekarangan bisa menjadi sarana pengungkit ekonomi keluarga, sekaligus pencapaian lingkungan yang nyaman
Menurut Rai Mantra, di masa pandemi covid-19 yang berdampak serius bagi perekonomian perlu dikembangkan usaha kemandirian pangan dalam skala keluarga.
Pertanian terintegrasi dengan perkebunan, peternakan dan perikanan bisa dilakukan warga pedesaan di pekarangan rumah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved