Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Luncurkan Banpres Produktif, Pemerintah Harap Usaha Kecil Bangkit

Dhika Kusuma Winata
24/8/2020 16:24
Luncurkan Banpres Produktif, Pemerintah Harap Usaha Kecil Bangkit
Pedagang kaki lima menata pisang di Pasar Lambaro, Aceh.(Antara/Irwansyah Putra)

PRESIDEN Joko Widodo meluncurkan program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk usaha mikro.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berharap bantuan modal kerja sebesar Rp 2,4 juta bisa membantu usaha mikro. Sehingga, cepat pulih dari dampak pandemi covid-19.

"Diharapkan pelaku usaha mikro yang unbankable dapat menambah program kerja dan melanjutkan usahanya. Terlebih, dapat meningkatkan inklusi keuangan dengan dibukanya rekening bagi pelaku usaha mikro," ujar Teten dalam peluncuran Banpres Produktif di Jakarta, Senin (24/8).

Baca juga: Bisnis Hotel Terdampak Pandemi, Sahid Group Jual Lele Beku

Banpres Produktif merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang bertujuan membantu pelaku usaha mikro di tengah pandemi. Sasarannya ialah pelaku usaha mikro dan kecil yang belum memiliki akses kredit. Dalam program ini, pemerintah menargetkan 12 juta pelaku usaha.

Pada tahap awal, bantuan modal dibagikan kepada 1 juta pelaku usaha melalui dua bank BUMN, yakni BRI dan BNI. Rinciannya, BRI menyalurkan kepada 683 ribu penerima manfaat dengan total nilai Rp 1,64 triliun. Adapun BNI menyalurkan kepada 316 ribu penerima manfaat dengan total penyaluran Rp 760 miliar.

Baca juga: Anggaran Subsidi Bunga KUR Super Mikro Capai Rp760 Miliar

"Hingga 19 Agustus 2020, Banpres Produktif telah disalurkan di 34 provinsi untuk 1 juta penerima manfaat pada tahap awal. Dengan total yang tersalurkan mencapai Rp2,4 triliun," jelas Teten.

Selanjutnya, pemerintah menargetkan penyaluran terhadap 9,1 juta peneriman manfaat hingga September. Adapun total anggaran sebesar Rp 22 triliun.

"Sebelum akhir September, ditargetkan penerima sebanyak 9,1 juta pelaku usaha. Sisanya menyusul untuk 3 juta penerima berikutnya," tutupnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya