Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kredit Bank Tumbuh di Tengah Pandemi

M Ilham Ramadhan
21/8/2020 06:40
Kredit Bank Tumbuh di Tengah Pandemi
Pada triwulan II 2020, Bank Mandiri menyalurkan kredit secara konsolidasi menjadi Rp871,7 triliun, meningkat 4,38%.(MI/RAMDANI)

PERBANKAN masih berhasil meningkatkan penyaluran kredit pada semester I 2020. Peningkatan kredit itu tergolong istimewa karena dilakukan pada saat pandemi berlangsung.

Bahkan, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mengungkapkan pihaknya telah berhasil menyalurkan kredit hingga Rp30 triliun dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp10 triliun pada 25 Juni 2020. Itu berarti target yang diminta pemerintah dalam penempatan dana pada bank umum telah berhasil dilakukan.

“BRI menerima Rp10 triliun pada 25 Juni 2020 dan harus disalurkan dalam bentuk kredit Rp30 triliun selama 3 bulan. Sampai 7 Agustus 2020 angka Rp30 triliun itu sudah tercapai, tepatnya pukul 11.30 WIB. Itu disalurkan kepada 716.815 ­orang nasabah. Komposisinya, 44% nasabah baru, dan  56% adalah nasabah existing,” jelas Sunarso dalam konferensi pers penyampaian kinerja BRI triwulan II 2020 secara virtual, Rabu (19/8).

Dari penyaluran kredit tersebut, lanjut dia, 70% diberi­kan kepada pelaku usaha mikro dan 30% sisanya tersalurkan kepada usaha kecil. Hingga akhir Juni 2020, Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menyalurkan kredit sebesar Rp922,97 triliun atau tumbuh 5,23% bila dibanding dengan periode yang sama di 2019 sebesar Rp877,07 triliun. Capaian itu lebih tinggi daripada capaian pertumbuhan penyaluran kredit rerata perbankan nasional yang tumbuh 1,49%.

Salah satu penyokong utama kredit BRI, yakni penyaluran kredit mikro dan ritel menengah. Tercatat, penyaluran kredit mikro tumbuh 1,7% dan retail menengah tumbuh 8,51%. Demikian juga komposisi kredit UMKM BRI jika dibanding dengan total kredit BRI merangkak naik dari 77,23% di triwulan II 2019 menjadi 78,58% pada Juni 2020.

Jaga keberlangsungan UMKM

Bank Mandiri optimistis mampu menyalurkan kredit hingga Rp30 triliun dari penempatan dana pemerintah di Bank Mandiri sebesar Rp10 triliun.

“Adapun realisasi penyaluran kredit PEN per tanggal 13 Agustus 2020 telah mencapai Rp26,9 triliun kepada 50.596 debitur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 33.828 debitur atau 66,9% di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” kata Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar.

Royke menegaskan bahwa dalam penyaluran dana ini, pihaknya tidak hanya menyasar debitur existing, tapi juga debitur baru yang terdampak pandemi covid-19.

Secara konsolidasi Bank Mandiri telah menyalurkan kredit Rp871,7 triliun pada semester pertama tahun ini atau meningkat 4,38%(yoy) ketimbang periode sama pada 2019.

Royke menjelaskan pihaknya juga telah melakukan restrukturisasi kredit kepada 324.085 debitur UMKM dengan nilai outstanding Rp32,6 triliun per 13 Agustus 2020. “Hal itu dilakukan untuk mendukung keberlangsungan usaha (UMKM),” ungkapnya.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menambahkan secara keseluruhan total kredit yang direstrukturisasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 mencapai Rp119,3 triliun dari 545.692 debitur.

Ahmad memperkirakan restrukturisasi mencapai sekitar Rp150 triliun sampai Rp160 triliun hingga akhir tahun ini. (Des/E-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik