Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Gubernur BI : Gelombang Kedua Covid-19 Bikin Rupiah Tertekan

Despian Nurhidayat
19/8/2020 16:41
Gubernur BI : Gelombang Kedua Covid-19 Bikin Rupiah Tertekan
Rupiah tertekan(Ilustrasi)

BANK Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan. Namun nilai rupiah masih tetap terkendali dengan mekanisme pasar yang berjalan baik.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pada Juli 2020, Rupiah mencatat depresiasi 2,36% secara point to point atau 2,92% secara rerata dibandingkan dengan level Juni 2020.

"Ini dipicu kekhawatiran terhadap terjadinya gelombang kedua pandemi covid-19, prospek pemulihan ekonomi global, dan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global akibat kenaikan tensi geopolitik AS–Tiongkok," ungkap Perry dalam konferensi pers RDG (Rapat Dewan Gubernur) BI, Rabu (19/8).

Menurut Perry, kekhawatiran yang sama berlanjut sehingga rupiah pada Agustus 2020 kembali mendapat tekanan, di mana per tanggal 18 Agustus 2020 mencatat depresiasi 1,65% secara point to point atau 1,04% secara rerata dibandingkan dengan level Juli 2020. Dibandingkan dengan level akhir 2019, Rupiah terdepresiasi 6,48% (ytd). 

Baca juga : Apresiasi Tenaga Medis, Pemerintah Luncurkan Seri Prangko Covid-19

"Ke depan, Bank Indonesia memandang nilai tukar Rupiah masih berpotensi menguat seiring levelnya yang secara fundamental masih undervalued didukung inflasi yang rendah dan terkendali, defisit transaksi berjalan yang rendah, daya tarik aset keuangan domestik yang tinggi, dan premi risiko Indonesia yang menurun," sambungnya.

Selain itu, prospek pemulihan ekonomi yang menguat pada semester II-2020 juga dapat mendukung prospek penguatan nilai tukar Rupiah. 

"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus menjaga ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas dan memastikan bekerjanya mekanisme pasar," pungkas Perry. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik