Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kostratani Diluncurkan di Tasikmalaya, BPPSDMP Ajak Kaum Milenial

Mediaindonesia.com
13/8/2020 18:26
Kostratani Diluncurkan di Tasikmalaya, BPPSDMP Ajak Kaum Milenial
Kepala BPPSDMP, Kementan, Dedi Nursyamsi (berdiri) saat kunjungan ke BPP Cigalontang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (13/8).(Ist/Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) meluncurkan gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di BPP Cigalontang, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (13/8). Dalam kesempatan itu, Kepala BPPSDMP mengajak generasi milenial untuk menekuni usaha pertanian.

Menurut Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, terjunnya generasi milenial ke sektor pertanian sudah dilakukan di mancanegara.

“Pengusaha pertanian mancanegara yang berhasil, didominasi oleh generasi milenial. Oleh karena itu, kita mengajak para generasi milenial di Indonesia, khususnya di Tasikmalaya untuk terjun ke sektor pertanian,” kata Dedi.

Dijelaskan Dedi, dahulu anak muda sangat tidak terlalu berniat ke sektor pertanian. Karena, kesan yang didapat dari pertanian tidak baik. Pertanian identik dengan kotor, dan lainnya. 

“Tapi, kita terus memberikan informasi ke anak-anak muda kalau sektor pertanian itu menguntungkan, kalau dari pertanian kita bisa dapat banyak duit. Kalau kita berusaha di pertanian, pasti untung. Kalau rugi pasti ada yang salah dalam manajemennya,” tutur Dedi. 

Dedi Nusyamsi juga mengingatkan petani untuk meninggalkan pola berpikir pertanian yang lama, yaitu  tanam, petik, jual. 

“Itu dulu. Pertanian itu bukan hanya hobi, tapi kita juga harus memikirkan untung. Caranya harus pakai ilmu, melakukan inovasi. Di Taiwan dan Korea, harga komoditas sayuran disediakan kantor dinas pertanian," katanya.

"Setiap petani bisa mengakses harganya di setap distrik dan subdistrik. Jadi petani bisa tahu kapan harga komoditasnya tinggi. Dan mereka bisa menentukan waktu tanam dan panen sehingga lebih menguntungkan. Itulah ilmu,” papar Dedi.

Oleh karena itu, sebelum melakukan tanam petani harus memikirkan bagaimana caranya mendapat modal, ada KUR ada BUMdes. Setelah itu pikirkan bagaimana mengolah tanah yang efisien, menanam, menjaga tanaman gangguan hama. Untuk ini bisa menggunakan mekaniasai. Dengan mekanisasi biayanya lebih murah dan lebih efisien, artinya lebih untung.

“Setelah panen jangan langsung jual. Seleksi dulu, yang kurang bagus dipisahkan. Setelah itu, packaging yang bagus. Atau pikirkan kemasannya yang menarik. Kalau kemasan semakin bagus, orang akan semakin tertarik untuk membeli. Kemasan pegang peranan penting,” jelas Dedi. 

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya, Muhammad Zen, mengatakan kunjungan Kepala BPPSDMP ke Kecamatan Cigalontang sangat tepat.

“Kecamatan Cigalontang ini luas. Kecamatan dengan desa terbanyak di Tasikmalaya, jumlahnya sampai 16 desa. Potensi yang dimiliki Cigalontang adalah pertanian. Jadi, tepat sekali kalau Kepala BPPSDMP Kementan hadir di sini,” tuturnya.

Muhammad Zen mengatakan, semangat petani di Cigalontang sangat luar biasa dengan melakukan pertemuan rutin dan juga melakukan inovasi. 

“Tapi, semua yang ada disini adalah hasil dari sebuah proses. Dan untuk mendukung pertanian, apa yang dibutuhkan petani, khususnya Cigalontang, akan kita wujudkan di tahun 2021, seperti alat pascapanen untuk menjaga hasil pertanian,” kata Zen.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kehadiran Kostratani dimaksudkan untuk membantu meningkatkan pertanian.

“Kostratani itu adalah yang terdepan dalam mengimplementasikan dan mengawal program utama Kementan. Di Kostratani, petani bisa belajar atau berkonsultasi. Di Kostratani, ada juga data dan informasi yang dibutuhkan, dan itu terkoneksi dengan AWR (Agriculture War Room) di Kementan. Jadi kita bisa memantau aktivitas pertanian di daerah lewat Kostratani,” paparnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya