Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MANTAN Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengingatkan pemerintah untuk membantu rakyat miskin, rentan miskin, serta usaha kecil dan mikro. Hal ini perlu dilakukan dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi di Tanah Air.
“Saya tekankan untuk alokasi anggaran, memang yang paling utama didukung adalah masyarakat miskin, rentan miskin, berikut usaha kecil dan mikro,” ujar Agus dalam diskusi virtual, Senin (3/8).
Menurutnya, masyarakat dalam katergori tersebut paling terdampak pandemi covid-19. Dia mengakui pemerintah telah menggelontorkan banyak stimulus kepada usaha kecil dan mikro. Namun, implementasinya relatif rendah.
Baca juga: Deflasi 0,10% Pada Juli 2020, BPS: Daya Beli Harus Ditingkatkan
Terkait bantuan sosial (bansos) untuk rakyat miskin dan rentan miskin, lanjut dia, pelaksanaannya pun masih ada yang salah sasaran. Padahal, isu resesi ekonomi semakin mengkhwawatirkan publik.
Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, meski turun di level 2,97%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 diperkirakan minus 4-6%. Apabila pertumbuhan pada kuartal III 2020 mengalami negatif, Indonesia akan masuk ke jurang resesi ekonomi.
Mantan Gubernur Bank Indonesia itu berharap pemerintah dapat menjaga momentum agar ekonomi pada kuartal III 2020 tidak minus. Harapan serupa juga diarahkan pada kuartal IV 2020.
Agus kembali mengingatkan pemerintah untuk bersinergi dengan berbagai pihak. Tidak hanya melibatkan kementerian atau lembaga (K/L), namun juga menggandeng organisasi masyarakat, asosiasi profesi hingga perguruan tinggi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Rupiah Melemah Awal Agustus
“Sinergi maksudnya pemerintah harus kerja sama antar kementerian dan lembaga. Pemerintah juga harus sinergi dengan organisasi nonpemerintah,” jelas Ketua Dewan Gerakan Pakai Masker.
Ketua Umum GPM, Sigit Pramono, berpendapat kunci utama dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi ialah memberdayakan birokrasi. Meski ada lembaga Ad Hoc, seperti Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, namun tidak menjalankan mekanisme penyaluran dana bantuan.
“Itu kuncinya pemberdayaan birokrasi. Makanya sekarang masih rendah penyaluran dana, karena birokrasi pusat dan daerah tidak berjalan baik,” pungkas Sigit.(OL-11)
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun kembali mengungkit pandemi Covid-19 pada debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Minggu (27/10) malam.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurrahman menilai pemerintah gagal mengoptimalkan ruang fiskal di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Indonesia dihantui resesi karena pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan. Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,87%, terendah sejak triwulan ketiga 2021.
Pengamat meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah resesi, mengingat perkembangan secara triwulanan (q to q) juga tercatat minus 0,98%.
Resesi, Resesi ekonomi: Pelajari penyebab, dampak, dan cara menghadapinya. Panduan lengkap untuk memahami dinamika ekonomi yang penting.
KEBIJAKAN tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, mendorong gejolak perekonomian.
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada Senin, dengan Dow Jones jatuh lebih dari 850 poin di tengah kekhawatiran resesi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved