Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PERGERAKAN nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (3/8) pagi terpantau melemah tipis. Itu seiring dengan peningkatan kasus covid-19 yang masih tinggi.
Berdasarkan pantauan pukul 10.00 WIB, rupiah melemah 0,17% atau 25 poin menjadi Rp 14.625 per US$, dari sebelumnya Rp 14.600 per US$.
Menanggapi hal itu, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, menilai keadaan sebaliknya justru terjadi pada dolar Amerika Serikat (AS) yang masih menguat terhadap mata uang negara berkembang.
Baca juga: Deflasi 0,10% Pada Juli 2020, BPS: Daya Beli Harus Ditingkatkan
Beberapa negara melaporkan gelombang kedua pandemi covid-19. Misalnya, Vietnam, Jepang, Tiongkok, Hongkong, Australia dan sejumlah negara di Eropa.
"Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali mendapatkan tekanan yang berarti. Seiring meningkatnya permintaan terhadap obligasi tersebut. Ini mengindikasikan banyak pelaku pasar yang masuk ke aset aman," jelas Ariston, Senin (3/8).
Yield obligasi AS menyentuh level terendah baru sejak Maret 2020, yakni 0,5% pada akhir pekan lalu. Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp 14.700 per US$, dengan potensi support Rp 14.500 per US$.
Baca juga: Realisasi Stimulus Covid-19 Minim, Jokowi: Ini Urusan Ekonomi
Diketahui, pelemahan ini merupakan lanjutan dari perdagangan pada Kamis (30/7) lalu. Rupiah ditutup melemah 0,7% atau 57 poin menjadi Rp 14.600 per US$, dari sebelumnya Rp 14.543 per US$.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (3/8), menunjukkan rupiah melemah Rp 14.713 per US$. Itu dibandingkan hari sebelumnya pada posisi Rp 14.653 per US$.(OL-11)
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved