Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Pertumbuhan Uang Beredar Juni Melambat

Despian Nurhidayat
30/7/2020 12:55
Pertumbuhan Uang Beredar Juni Melambat
Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan uang beredar Juni 2020 melambat dibandingkan Mei 2020.(Antara/Sigid Kurniawan)

BANK Indonesia (BI) menyatakan bahwa likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Juni 2020 telah tumbuh melambat. 

Hal tersebut terlihat dari posisi M2 yang tercatat Rp6.393,7 triliun atau tumbuh 8,2% (yoy) pada Juni 2020.

Meskipun masih positif, namun angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,4% (yoy).

"Perlambatan pertumbuhan M2 tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan seluruh komponennya, baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dilansir dari keterangan resmi, Kamis (30/7).

Lebih lanjut, pertumbuhan M1 melambat dari 9,7% (yoy) pada Mei 2020 menjadi 8,2% (yoy) pada Juni 2020, disebabkan oleh perlambatan giro rupiah. Uang kuasi juga tumbuh melambat, dari 10,5% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 8,1% (yoy) pada Juni 2020.

Sementara itu, surat berharga selain saham tumbuh 31,4% (yoy) pada Juni 2020, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 37,5% (yoy).

"Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan pertumbuhan M2 pada Juni 2020 disebabkan oleh perlambatan aktiva luar negeri bersih dan penyaluran kredit," ujarnya.

Aktiva luar negeri bersih pada Juni 2020 tumbuh 12,1% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2020 sebesar 18,2% (yoy).

Sementara itu, penyaluran kredit pada Juni 2020 tumbuh 1,0% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,4% (yoy).

"Selain itu, keuangan pemerintah tercatat ekspansi, yang tercermin dari peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, dari 11,0% (yoy) pada Mei 2020 menjadi 43,0% (yoy) pada Juni 2020," pungkas Onny. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik