Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Di Tengah Pandemi, BTPN Syariah Jaga Optimisme Nasabah

Despian Nurhidayat
29/7/2020 07:25
Di Tengah Pandemi, BTPN Syariah Jaga Optimisme Nasabah
Kelompok nasabah BTPN Syariah(MI/Putra Ananda)

DIREKTUR BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan  meskipun dalam kondisi pandemi covid-19, Bank BTPN Syariah masih memiliki likuiditas yang baik dan bahkan masih berada di atas ketentuan dari Bank Indonesia (BI).

Selama semester I-2020, Bank BTPN Syariah berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan menjadi Rp8,74 triliun atau tumbuh positif 2%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,54 triliun dengan Rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) tetap terjaga sebesar 1,8%.

"Biasanya pertumbuhan BTPN Syariah 15-20% dan kondisi yang paling menopang ialah pada saat Lebaran. Periode sekarang ini kita hanya 2% karena fokus utama kami saat ini menjaga kualitas kredit," ungkapnya dalam Media Gathering Bank BTPN Syariah, Selasa (28/7) malam.

Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) masih kuat di posisi 42,3%. Rasio intermediasi (Financing to Deposit Ratio/FDR) mencapai 92%, Likuiditas Jangka Pendek dan Panjang (NSFR and LCR) di angka 190% dan 244%.

Dana Pihak Ketiga tumbuh 7% menjadi Rp 9,46 triliun dari Rp8,88 triliun. Total aset tumbuh 10% menjadi Rp15,27 triliun dari Rp 13,94 triliun. Adapun Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp407 miliar. Per 7 Juli 2020, Bank telah meningkat menjadi Bank BUKU III.

Sebagai bank yang fokus di ultramikro, menurut Fachmy pandemi covid-19 membuat Bank BTPN sangat terdampak. Hal itu dikarenakan para pelaku usaha memiliki hambatan dikarenakan penerapan PSBB.

"Kondisi ini membuat nasabah nggak bisa melakukan aktivitas sosial yang membuat pendapatan mereka menurun. Daya beli juga tidak dipungkiri menurun di kondisi saat ini. Maka dari itu, fokus kami di masa pandemi ini yaitu kesehatan dan keselamatan karyawan dan nasabah," ujar Fachmy.

Di tempat yang sama, Kepala Business Planning dan Assurance BTPN Syariah Dewi Nuzulianti menambahkan bahwa Bank BTPN Syariah fokus untuk menjaga optimisme dari para nasabah.

Hal ini dikarenakan nasabah Bank BTPN Syariah  masih tunas.  Bila tidak dijaga optimisme nasabah, usaha mereka bisa mati dan padam.

Selama kondisi lockdown kami masih aktif menghubungi nasabah melalui telepon, sms dan lainnya. Dengan pandemi, Bank BTPN Syariah berupaya untuk membangkitkan nasabah untuk tetap merasa semangat.

"Ada alih produk dari nasabah di kondisi pandemi ini dan banyak lainnya. Kita jaga kualitas kredit dan jaga likuiditas. Itu fokus kita di kuartal II-2020. Tentunya untuk restrukturisasi kredit tim kami lebih selektif mencari nasabah baru," kata Dewi. 

Saat ini tim kami memastikan nasabah yang existing kita restrukturisasi dengan menggeser pembayaran, lalu mereka kan butuh modal untuk kembali usaha, jadi kami juga lakukan proses penambahan modal buat mereka," pungkasnya. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya