Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Tertekan Sektor Pertanian, IHSG Ditutup Melemah

Hilda Julaika
28/7/2020 17:50
Tertekan Sektor Pertanian, IHSG Ditutup Melemah
Karyawan mengamati layar pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia.(Antara/Indrianto Eko )

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis pada perdagangan Selasa (28/7). Pergerakan saham berada di zona merah dengan pelemahan 0,07% atau 3,68 poin menuju 5112 poin.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, menilai pelemahan sejumlah saham pertanian dan industri dasar berkontribusi besar menekan IHSG.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG sempat bergerak di zona hijau. Namun sekitar pukul 10.00 WIB bergerak di zona merah. Adapun pelemahan saham dengan frekuensi transaksi 766 dan volume transaksi 13,4 miliar.

Baca juga: Ada Ancaman Resesi, BEI Ingatkan Investor Lebih Waspada

Total saham yang diperdagangkan sebesar 5944 triliun. Sebanyak 166 saham naik, 239 saham turun dan 175 saham tidak bergerak. Hal serupa menimpa kumpulan 45 saham unggulan (LQ45) yang bertengger di zona merah. Itu dengan pelemahan tipis sebesar 0,09% atau menuju 799 poin.

Lanjar mengatakan penyebab IHSG turun tipis bersumber dari pelemahan saham di sektor pertanian, yakni minus 1,67%, serta industri dasar minus 1,44%. Alhasil, sesi akhir perdagangan mengalami tekanan.

“Sedangkan saham pada sektor aneka industri (+1.03%) dan keuangan (+0.55%) menguat dan mampu menipiskan pelemahan IHSG, meski masih dalam zona negatif,” imbuhnya.

Terkoreksinya harga komoditas kelapa sawit mengakibatkan CPO Malaysia turun 3,11% atau di bawah 2.600 ringgit per metrik ton. Keluarnya BRPT dari LQ45 dan IDX30 menyeret BRPT terkoreksi cukup. Saham ini sedikit banyak menekan pelemahan indeks sektor industri dasar.

Baca juga: Target Pemanfaatan EBT 23% Pada 2025 Sulit Tercapai

Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar 295.55 miliar rupiah, dengan saham TLKM, BBRI dan MNCN yang menjadi top net sell value.

Secara teknikal, IHSG bergerak pada moving average 5 hari dengan indikasi pengujian upper bollinger bands sebagai level konfirmasi penguatan lanjutan. Meski dari segi pergerakan IHSG berpeluang menguat, indikator stochastic mengarah pada pembalikan arah tren negatif.

IHSG berpeluang menguat dengan support resistance 5056-5158. Sejumlah saham yang dapat dicermati secara teknikal, yakni ADRO, BJBR, BMRI, HMSP, ICBP, JSMR, SMRA, TLKM dan TOTL.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya