Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Semester I 2020, Realisasi Investasi Manufaktur Naik 23,9%

Hilda Julaika
28/7/2020 17:09
Semester I 2020, Realisasi Investasi Manufaktur Naik 23,9%
Pekerja merakit mesin mobil di Pabrik Mobil Esemka, Boyolali, Jawa Tengah.(Antara/Aloysius Jarot)

SEPANJANG semester I 2020, investasi sektor industri mengalami peningkatan hingga Rp 129,6 triliun atau naik 23,9%. Itu dibandingkan capaian periode sama pada 2019 lalu, yakni Rp 104,6 triliun.

“Pemerintah bertekad untuk mewujudkan iklim berusaha yang kondusif melalui kebijakan strategis. Sehingga, menjadi daya tarik bagi investor asing maupun domestik. Mereka semakin percaya diri menanamkan modal di Indonesia,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, dalam keterangan resmi, Selasa (28/7).

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sektor industri berkontribusi signfikan terhadap capaian devisa pada semester I 2020, yakni 32,2%. Ada lima sektor dengan nilai investasi paling besar, yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin Rp 45,2 triliun, serta industri makanan Rp 26,6 triliun.

Baca juga: Ada Ancaman Resesi, BEI Ingatkan Investor Lebih Waspada

Kemudian, industri kimia dan farmasi sebesar Rp 19,5 triliun, berikut industri mineral non-logam sebesar Rp 6,1 triliun. Terakhir, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi dengan nilai investasi Rp 6 triliun.

Realisasi modal dari sektor industri sekaligus mencerminkan Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi. Terutama sebagai basis produksi untuk pemenuhan pasar domestik dan ekspor.

Agus menegaskan pihaknya proaktif menggaet investor potensial di sektor industri. Berikut, investor yang ingin merelokasi pabrik ke Indonesia. Adapun sektor yang menjadi incaran adalah industri padat karya, substitusi impor dan berteknologi tinggi.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Sebabkan 3,7 Juta Orang Menganggur

“Kami mendorong investasi untuk memproduksi barang pengganti impor. Serta meningkatkan penggunaan bahan baku lokal dan barang setengah jadi,” pungkas Agus.

Dalam lima tahun terakhir, ada peningkatan pengembangan kawasan industri. Kementerian Perindustrian mencatat dari sisi jumlah kawasan industri, peningkatannya mencapai 40%. Kemudian dari sisi luas, ada peningkatan sebesar 16.238 hektare. Saat ini, ada 112 kawasan industri di Indonesia dengan total luas lahan 52.000 hektare.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya