Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Di Tengah Covid-19, Indonesia Genjot Ekspor Bawang ke Thailand

Mediaindonesia.com
21/7/2020 21:08
Di Tengah Covid-19, Indonesia Genjot Ekspor Bawang ke Thailand
Kementan melalui Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya kembali memfasilitasi ekspor produk bawang merah asal Probolinggo, Jawa Timur.(Ist)

MESKIPUN pertanian Indonesia saat ini sedang mengalami kesulitan pasar karena Covid-19, ternyata petani dan eksportir masih bergairah untuk ekspor bawang merah ke Thailand. 

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya kembali memfasilitasi ekspor produk bawang merah asal Probolinggo, Jawa Timur. Totalnya, 52,4 ton bawang merah yang diekspor ke Thailand oleh PT Cipta Makmur Sentausa (CMS). Ini merupakan ekspor perdana bawang merah Probolinggo tahun ini.

"Kali ini kami kirimkan dua kontainer dulu ke Thailand. Totalnya 52,4 ton. Ini perdana di tahun ini karena kan di Probolinggo belum panen raya. Kami pun masih menunggu untuk panen raya," kata Direktur PT Cipta Makmur Sentausa Wantik di Surabaya, Selasa (21/7).

Wantik mengatakan, meskipun harga bawang merah masih tetap tinggi karena di Probolinggo masih belum panen raya namun karena adanya permintaan dari negara tujuan, Thailand, maka ekspor tetap dilaksanakan, yang penting masih ada untung meskipun tidak besar. 

Kami menargetkan ekspor bawang merah tidak menurun meski sempat terhambat pandemi Covid-19. "Tahun lalu kurang lebih kami mengekspor 15 sampai 20 kontainer. Per kontainernya 28 ton. Biasanya mulai Juli itu stok melimpah, karena panen raya biasanya Juli," kata Wantik.

Negara-negara seperti Thailand diakuinya sangat berminat terhadap bawang merah Probolinggo, karena beberapa keunggulannya.

Di luar Thailand,  sebenarnya Vietnam berminat juga dengan bawang merah kita. Untuk Vietnam kita saat ini sudah tidak bisa masuk ke sana lagi. Makanya kami mohon bantuan pemerintah agar bawang merah kita bisa masuk pasar ekspor Vietnam lagi," ujar Wantik.

Sementara itu, Salim salah satu pelaku usaha bawang merah asal Probolinggo mengatakan sepengetahuannya
pemerintah belum memberikan bantuan kepada petani bawang merah di Probolinggo baik itu berupa pupuk maupun bibit. 

Padahal kalau ada bantuan pemerintah biaya produksi petani bisa lebih murah dan tentunya bisa bersaing di pasar ekspor. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik