Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DIVERSIFIKASI pangan atau modifikasi pangan lokal sangat diperlukan untuk mengurangi stunting yang masih menjadi masalah di Indonesia. Pasalnya, pangan lokal merupakan asupan bergizi yang sangat erat kaitannya dengan stunting.
“Kita paham betul stunting masih menjadi masalah kita semua. Sampai hari ini, angka masih tinggi. Ada masalah mendasar, yakni gizi yang berdampak pada sumber daya manusia di Indonesia. Intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan bisa diselesaikan apabila bisa dioptimalkan penggunaan pangan lokal,” ungkap Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam diskusi Diversifikasi Pangan DPP Garnita Malahayati NasDem di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut, Rerie, demikian sapaan akrabnya, mengatakan bahwa permasalahan stunting di samping kurang akses dari makanan bergizi, juga didasari kurangnya pengetahuan para ibu mengenai jenis sumber pangan lokal yang terjangkau, mudah didapat, dan bergizi tinggi.
Menurut Rerie, dari 2019 berdasarkan data terdapat 27,6% anak Indonesia mengalami stunting dengan catatan beberapa daerah dengan kondisi yang tinggi. “Sebanyak 100 kabupaten butuh intervensi pangan untuk tingkatkan gizi anak di bawah dua tahun dan agar 1.000 hari kehidupan anak terjaga,” sambungnya.
Rerie menyampaikan dari hasil penelitian Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, terdapat banyak pangan lokal yang memiliki gizi luar biasa. Pangan lokal itu di antaranya singkong, ubi jalar, dan daun kelor yang dikatakan sangat mudah ditanam, didapatkan, dan bukan menjadi tumbuhan yang asing.
Atas hal tersebut, Rerie mengatakan bahwa inovasi merupakan hal yang sangat penting untuk mengelola pangan lokal agar menjadi produk yang diterima dan menarik perhatian masyarakat sehingga mereka tidak ragu untuk mengonsumsi pangan lokal.
Selain itu, keterlibatan stakeholder juga dibutuhkan dalam program diversifi kasi pangan sesuai dengan kearifan lokal dan memanfaatkan beberapa peluang untuk mengurangi prevalensi stunting secara holistis.
Siap intervensi
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa problematik stunting memang perlu segera diintervensi. Dia mengatakan bahwa Kementan siap untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Ada 88 kabupaten kota yang harus diintervensi. Saya siap intervensi itu. Tahun depan saya yakini dan kalau perlu besok kita tandatangani MoU (nota kesepahaman) untuk mengatasi permasalahan stunting ini,” lanjut Syahrul.
“Saya siapkan bibit pangan lokal besok untuk stunting. Itu bukan bibit biasa. itu hasil temuan Litbang terbaru. Sebanyak 88 kabupaten dan kota dari 300 lebih kecamatan dan 28 ribu kepala desa yang harus dibagikan bibit ini,” ujarnya.
MI/ADAM DWI
Para pembicara memberikan paparan masing-masing yaitu Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI dengan topik : Mencapai Pola Hidup Sehat Dengan Pangan Lokal, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian RI dengan topik: Roadmap Diversifikasi Pangan Lokal Sebagai Sumber Karbohidrat Non-Beras, Charles Meikyansah, Komisi IV DPR RI dengan topik: Ragam Kearifan Lokal Ketahanan Pangan Indonesia dan Kebijakan Yang Mendukung, dan Prof. Dr. Edi Santosa, S.P., M.Si, Guru Besar Fakultas Pertanian IPB dengan topik: Teknologi Bidang Pertanian Untuk Mendukung Kebijakan Diversifikasi Pangan, dan Kebutuhan Pangan Generasi Mendatang (Generasi Milenial), dalam diskusi membahas Diversifikasi Pangan Lokal, di Jakarta, Sabtu (18/7/2020).
Syahrul mengatakan bahwa intervensi permasalahan stunting merupakan hal yang penting dan ini memiliki arti yang sangat besar bagi Indonesia, khususnya masa depan anak bangsa. “Kita secara tidak langsung menghancurkan negara kalau enggak bisa menindaklanjuti stunting,” pungkasnya. (E-3)
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Menteri Wihaji menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 15 ribu orangtua asuh yang siap diturunkan untuk mendukung program super prioritas di lapangan.
Turunnya angka stunting tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Turunnya angka stunting mengindikasikan implementasi aksi konvergensi berjalan sesuai rencana.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI, Ananda Tohpati, meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera mengatasi kenaikan harga beras agar tidak menyusahkan masyarakat.
Upacara militer sebagai penghormatan terakhir kepada Alm. Mayjen (Purn) I Gusti Kompang (IGK) Manila di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Partai NasDem DPR RI menyatakan dukungan terhadap arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi sebagai prioritas utama
Bendahara Umum Partai NasDem itu mengatakan memberantas beking tambang ilegal tersebut hal mudah. Aparat penegak hukum (APH) bisa langsung menangkap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved