Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Diversifikasi Pangan Lokal Jawaban Masalah Stunting

Despian Nurhidayat
19/7/2020 03:15
Diversifikasi Pangan Lokal Jawaban Masalah Stunting
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam diskusi Diversifikasi Pangan DPP Garnita Malahayati NasDem di Jakarta, kemarin.(MI/ADAM DWI)

DIVERSIFIKASI pangan atau modifikasi pangan lokal sangat diperlukan untuk mengurangi stunting yang masih menjadi masalah di Indonesia. Pasalnya, pangan lokal merupakan asupan bergizi yang sangat erat kaitannya dengan stunting.

“Kita paham betul stunting masih menjadi masalah kita semua. Sampai hari ini, angka masih tinggi. Ada masalah mendasar, yakni gizi yang berdampak pada sumber daya manusia di Indonesia. Intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan bisa diselesaikan apabila bisa dioptimalkan penggunaan pangan lokal,” ungkap Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam diskusi Diversifikasi Pangan DPP Garnita Malahayati NasDem di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, Rerie, demikian sapaan akrabnya, mengatakan bahwa permasalahan stunting di samping kurang akses dari makanan bergizi, juga didasari kurangnya pengetahuan para ibu mengenai jenis sumber pangan lokal yang terjangkau, mudah didapat, dan bergizi tinggi.

Menurut Rerie, dari 2019 berdasarkan data terdapat 27,6% anak Indonesia mengalami stunting dengan catatan beberapa daerah dengan kondisi yang tinggi. “Sebanyak 100 kabupaten butuh intervensi pangan untuk tingkatkan gizi anak di bawah dua tahun dan agar 1.000 hari kehidupan anak terjaga,” sambungnya.

Rerie menyampaikan dari hasil penelitian Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, terdapat banyak pangan lokal yang memiliki gizi luar biasa. Pangan lokal itu di antaranya singkong, ubi jalar, dan daun kelor yang dikatakan sangat mudah ditanam, didapatkan, dan bukan menjadi tumbuhan yang asing.

Atas hal tersebut, Rerie mengatakan bahwa inovasi merupakan hal yang sangat penting untuk mengelola pangan lokal agar menjadi produk yang diterima dan menarik perhatian masyarakat sehingga mereka tidak ragu untuk mengonsumsi pangan lokal.

Selain itu, keterlibatan stakeholder juga dibutuhkan dalam program diversifi kasi pangan sesuai dengan kearifan lokal dan memanfaatkan beberapa peluang untuk mengurangi prevalensi stunting secara holistis.


Siap intervensi

Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa problematik stunting memang perlu segera diintervensi. Dia mengatakan bahwa Kementan siap untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Ada 88 kabupaten kota yang harus diintervensi. Saya siap intervensi itu. Tahun depan saya yakini dan kalau perlu besok kita tandatangani MoU (nota kesepahaman) untuk mengatasi permasalahan stunting ini,” lanjut Syahrul.

“Saya siapkan bibit pangan lokal besok untuk stunting. Itu bukan bibit biasa. itu hasil temuan Litbang terbaru. Sebanyak 88 kabupaten dan kota dari 300 lebih kecamatan dan 28 ribu kepala desa yang harus dibagikan bibit ini,” ujarnya.

MI/ADAM DWI

Para pembicara memberikan paparan masing-masing yaitu Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI dengan topik : Mencapai Pola Hidup Sehat Dengan Pangan Lokal, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian RI dengan topik: Roadmap Diversifikasi Pangan Lokal Sebagai Sumber Karbohidrat Non-Beras, Charles Meikyansah, Komisi IV DPR RI dengan topik: Ragam Kearifan Lokal Ketahanan Pangan Indonesia dan Kebijakan Yang Mendukung, dan Prof. Dr. Edi Santosa, S.P., M.Si, Guru Besar Fakultas Pertanian IPB dengan topik: Teknologi Bidang Pertanian Untuk Mendukung Kebijakan Diversifikasi Pangan, dan Kebutuhan Pangan Generasi Mendatang (Generasi Milenial), dalam diskusi membahas Diversifikasi Pangan Lokal, di Jakarta, Sabtu (18/7/2020).

 

Syahrul mengatakan bahwa intervensi permasalahan stunting merupakan hal yang penting dan ini memiliki arti yang sangat besar bagi Indonesia, khususnya masa depan anak bangsa. “Kita secara tidak langsung menghancurkan negara kalau enggak bisa menindaklanjuti stunting,” pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya