Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mencatat adanya peningkatan populasi sapi indukan sebesar 8% pada tahun 2018. Data ini dihimpun dari dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di provinsi.
Ada kelahiran pedet sebanyak 217 ekor pada 2018. Sapi indukan Brahman Cross bantuan pemerintah sebanyak 2.652 ekor ini disebar di 15 provinsi pada tahun 2018, dan telah berkembangbiak dengan baik.
"Sampai saat ini populasi sapi indukan mencapai 2.869 ekor," kata Sugiono, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Kementan.
Sugiono juga mengatakan terjadi pertumbuhan di sebagian besar provinsi penerima bantuan. Di Provinsi Riau tercatat penambahan jumlah hingga 51% dari 45 ekor menjadi 68 ekor, Sumatera Barat meningkat 28% dari jumlah awal 110 ekor menjadi 141 ekor, dan Provinsi Jambi meningkat 24% dari jumlah awal 50 ekor menjadi 62 ekor.
Sementara di Provinsi Kepulauan Riau, Sugiono menyampaikan bahwa memang ada pengurangan jumlah sapi indukan bantuan pemerintah sebanyak 15 ekor dari jumlah awal 150 ekor. Hal ini terjadi antara bulan Januari sampai Juni 2019. Menurutnya hal ini disebabkan karena kemarau panjang yang berakibat ketersediaan pakan hijauan sulit didapatkan.
"Tapi secara umum pada 130 kelompok ternak dan 12 UPTD di 15 provinsi dalam kondisi baik. Memang ada beberapa ternak yang body condition score (BCS) rendah, namun itu sangat sedikit masih di bawah 2%," jelas Sugiono.
Saat ini BCS rendah tersebut sudah berangsur-angsur dilakukan perbaikan melalui bantuan bibit rumput dan pendampingan SDM dari BPTU-HPT Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH.
Selain itu, ada juga bantuan pendampingan kerja sama dari asosisasi ISPI melalui kegiatan program perbaikan sapi betina produktif.
"Semua bantuan itu dimaksudkan untuk membantu peternak meningkatkan kondisi body condition score," imbuh Sugiono lagi.
Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita memastikan, pemerintah terus menjaga dan mengawasi pertumbuhan sapi bantuan ini. Ia mengatakan tim investigasi juga langsung diturunkan jika ada kematian.
Ditjen PKH bersama dinas dan asosiasi memanfaatan limbah pertanian sebagai pakan tambahan alternatif yang ada di wilayah distribusi, penanaman hijauan pakan ternak, pemberian pakan yang baik pada sapi indukan, serta pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis (bimtek)
Bimtek yang dilaksanakan melalui pelatihan peternak ini telah dilakukan pada akhir Januari sampai pertengahan Februari 2020. Kegiatan bimtek diharapkan mampu merubah secara nyata pemahaman peternak tentang manajemen pemeliharaan sapi Brahman Cross yang baik dan benar.
"Pemahaman yang dimaksud mulai dari aspek pakan dan minum, proses pembiakan dan reproduksi, kebersihan serta masalah yang terkait dengan kesehatan hewan yang secara sederhana dan operasional mudah diaplikasikan di tingkat peternak sehingga merubah secara signifikan cara dan pemikiran mereka tentang beternak sapi Brahman Cross," papar Ketut.
Hal ini juga diproyeksikan untuk meningkatkan aplikasi prinsip kesejahteraan ternak di kandang masing-masing. Bimtek ini dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP), Songgoriti, Batu, Malang, Jawa Timur, Balai Pelatihan Peternakan dan Ketahanan Pangan, Cikole, Jawa Barat.
Dilaksanakan juga di Balai Pelatihan Peternakan dan Keswan UPTD BPTSD, Payakumbuh, Sumatera Barat, SMK Gandapura, Bireun, Aceh, dan di tiga aula Dinas Kabupaten Pati, Semarang, Banjarnegara (Jawa Tengah). Peserta Bimtek ini berjumlah 213 peternak sapi Brahman Cross dari 79 kelompok dan juga melibatkan staf dari 6 UPTD.
Hasilnya diketahui cukup positif dari semua kegiatan yang dilaksanakan. Antara lain adanya peningkatan kebuntingan cukup baik di beberapa kelompok misalnya di kelompok Mekar Mulya, Kabupaten Bandung Barat dan Kelompok Cadas Sari di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang mencapai lebih dari 70% induk bunting dan kematian nol persen.
"Pembinaan dan pendampingan khusus dilakukan oleh pemerintah pusat bekerjasama dengan pemerintah daerah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu pemerintah dalam rangka memastikan kondisi sapi bantuan tetap dalam kondisi baik," ujar Ketut.
Ketut memaparkan, berdasarkan kunjungan Tim PKH ke salah satu lokasi penerima bantuan di Kabupaten Banjarnegara, sapi-sapi Brahman Cross juga menunjukan sedang dalam keadaan bunting kedua. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Kelompok Tani Berkah Usaha.
Di sana yang semula ada 15 ekor, sekarang menjadi 24 ekor. Keseriusan kelompok dalam memelihara sapi indukan bantuan pemerintah terbukti membuahkan hasil yang signifikan, 9 ekor anak sudah lahir, bahkan 1 diantaranya sudah siap menjadi induk kembali.
Kelompok Tani Berkah Usaha juga sekaligus menghapus mitos bahwa sapi indukan Brahman Cross impor tidak bisa bunting kedua, buktinya saat ini dari 7 ekor indukan yang bunting, empat ekor diantaranya merupakan bunting kedua.
Kelompok yang beranggotakan 15 orang ini berkomitmen untuk terus mengembangkan sapi indukan yang telah diberikan. Anakan yang berjenis kelamin betina akan dibesarkan dan dijadikan induk.
Ketua Kelompok Tani Berkah Usaha, Sudjianto menjelaskan, kunci kesuksesan mengelola ternak bantuannya tidak terlepas dari semangat di antara anggota kelompok yang saling menguatkan dan mempunyai perasaan yang sama.
Ia mengatakan keberhasilan dalam pemeliharaan sapi indukan Brahman Cross impor utamanya adalah penyediaan pakan hijauan yang cukup, kekompakan anggota dan pemberian tanggung jawab dalam memelihara masing-masing sapi indukan menjadi motivasi tersendiri bagi anggota.
"Jika ada anggota kelompok yang sapi peliharaan tidak bunting maka yang lain cepat tanggap dan dilakukan pemeriksaan," ungkap Sudjianto. (OL-09)
Meskipun Lebaran Idul Adha hanya tinggal menghitung hari, namun banyak dagangan ternak yang tidak laku dan para pembeli umumnya merupakan pelanggan lama.
Peternakan akan lebih maksimal dalam menjalankan programnya jika dilakukan secara kolektif melalui kelompok atau lembaga.
Sebanyak 1.213 ekor sapi perah bunting resmi tiba di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah.
Ditjen PKH memperketat pengawasan terhadap rantai pasok pangan hewani guna mencegah praktik penyimpangan yang dapat mengancam kualitas dan keamanan produk yang dikonsumsi masyarakat.
Potensi kerja sama di sektor peternakan yang dapat dikembangkan dengan MERCOSUR antara lain terkait pengembangan genetika, kesehatan hewan ternak, dan optimalisasi produksi ternak.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Lampung Tengah menggelar kegiatan edukasi terkait pencegahan dan penanganan PMK
pengorbanan juga bisa dilakukan di lingkup yang paling kecil mulai dari level keluarga bahkan hingga rela berkorban demi bangsa dan negara.
Stok hewan kurban di Sulsel sangat mencukupi tahun ini, dengan ketersediaan sapi, kerbau, dan kambing jauh melebihi kebutuhan masyarakat.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya menyalurkan 403 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Total ada 1.299 penggerobak sampah dan pasukan kuning DLH Kota Yogyakarta.
Praktik gelonggongan sangat menyiksa hewan dan bertentangan dengan prinsip kesejahteraan hewan serta syariat penyembelihan dalam Islam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved