Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
BEA Cukai secara kontinyu melakukan pengawasan terhadap peredaran barang-barang ilegal di berbagai daerah meskipun pandemi Covid-19 tengah melanda. Pengawasan yang terus-menerus dilakukan tersebut menghasilkan berbagai tangkapan barang ilegal.
Sebagai bukti keseriusan dalam melindungi masyarakat dan bentuk akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi, Bea Cukai juga melakukan pemusnahan atas barang hasil tangkapan tersebut.
Pada Rabu (17/06), Bea Cukai Cikarang dan Bea Cukai Sidoarjo melakukan pemusnahan barang hasil penindakan berupa rokok, minuman keras, cairan vape, dan tembakau iris ilegal. Bea Cukai Cikarang memusnahkan hasil tangkapan periode tahun 2018-2019.
“Sebanyak 96.300 batang rokok, 36 botol cairan vape, dan 1,2 Kg tembakau iris ilegal dengan perkiraan nilai total barang mencapai Rp27.850.000 kami musnahkan pada kesempatan ini,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Cikarang, Deny Isworo.
Sementara itu, Bea Cukai Sidoarjo juga ikut memusnahkan barang-barang berupa 6,9 juta batang rokok dan 42,9 liter minuman keras ilegal.
“Barang-barang ilegal tersebut merupakan hasil penindakan periode Oktober 2019-Maret 2020 dengan total nilai barang diperkirakan mencapai Rp5,9 miliar. Sementara potensi kerugian negara ditaksir mencapai Rp2,55 miliar,” ucap Kepala Kantor Bea Cukai Sidoarjo, Pantjoro Agoeng.
Tidak berhenti di situ, pada Kamis (18/6), Bea Cukai Pontianak dan Bea Cukai Kudus juga melaksanakan pemusnahan atas barang-barang ilegal. Bea Cukai Pontianak memusnahkan barang hasil penindakan berupa 1.219.301 batang rokok ilegal, 138 bal ballpress, dan 374 buah sex toys yang merupakan hasil penindakan periode tahun 2018-2019.
Kepala Kantor Bea Cukai Pontianak, Achmat Wahyudi menyatakan,“Kegiatan pemusnahan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penanganan barang hasil penindakan yang bertujuan untuk menghilangkan nilai guna dari suatu barang dan untuk menghindari penyalahgunaan dari barang -barang hasil penindakan.”
Di hari yang sama, Bea Cukai Kudus memusnahkan barang hasil penindakan periode September 2019-Maret 2020.
“Sebanyak 157 buah alat pemanas, 5 buah alat giling, 30.232 keping pita cukai palsu, dan 11.916.134 batang rokok ilegal dengan perkiraan nilai barang mencapai Rp7,32 miliar dengan potensi kerugian negara mencapai Rp5,01 miliar,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Kudus, Gatot Sugeng Wibowo.
Acara pemusnahan tersebut turut dihadiri oleh Dr. H. Musthofa, SE., MM selaku perwakilan anggota Komisi XI DPR RI, Padmoyo Tri Wikanto selaku Kakanwil DJBC Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam kesempatan yang sama, Musthofa menyatakan, "Terima kasih kepada seluruh pihak terkait, atas sinerginya selama ini, sehingga dapat menekan angka peredaran rokok ilegal khususnya di wilayah eks.karesidenan Pati, yang mana pada tahun 2020 ini ditargetkan dapat turun di angka 1%,” jelas Musthofa.(OL-09)
Bea Cukai bersama BAIS TNI berhasil menggerebek pabrik dan gudang pengepakan rokok ilegal di Desa Sentul, Sidoarjo.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ribuan karton rokok ilegal. Barang selundupan itu diangkut menggunakan dua unit kapal cepat.
Sejumlah pasal dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 dinilai mengancam keberlangsungan industri dan kesejahteraan jutaan pekerja industri hasil tembakau.
Menurutnya, Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Rokok Ilegal belum menyasar akar masalah karena terlalu fokus pada penindakan di bagian hilir tanpa mengatasi sumber permasalahan dari sisi hulu.
Pemerintah didesak untuk memberlakukan moratorium kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) selama tiga tahun ke depan.
Salah satu inisiatif yang tengah dikembangkan adalah dashboard pemantauan di wilayah rawan peredaran rokok ilegal.
Bea Cukai Indonesia hadir dalam WCO Policy Commission dan Council Session 2025 di Brussel, memperkuat pengawasan lintas negara dan kolaborasi internasional di bidang kepabeanan.
Bea Cukai resmi memberlakukan PMK 25/2025 tentang impor barang pindahan mulai 27 Juni 2025.
Ditjen Bea Cukai akan mengawal kelancaran proses bisnis dan logistik di pelabuhan agar tidak terjadi hambatan yang bisa menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha maupun negara.
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved