Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melepas ekspor enam komoditas pertanian asal Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang terus bertumbuh dan meningkat permintaannya di pasar ekspor.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian mencatat kenaikan sejak Januari hingga pertengahan Juni 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
"Kita buktikan lagi yang tidak terganggu oleh pandemi Covid-19. Yang ekspornya juga tetap jalan adalah pertanian," kata Mentan SYL saat memberikan arahan dalam acara "Pelepasan Ekspor Komoditas Pertanian Indonesia" di Lembang, Bandung, Selasa (16/6).
Salah satunya komoditas yang tinggi permintaannya yakni kaktus atau anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae ternyata memiliki arti berbeda ditangan eksportir asal Bandung ini.
"Ada lagi yang lebih hebat. Tanaman hias yang digarap anak muda dilahan pekarangan menjadi komoditas sekarang sudah di ekspor hasilnya sekitar 80 hingga 200 juta pengakuannya dalam sebulan," ucap Mentan.
Di tengah siatuasi pandemi saat ini, ekspor kaktus dari Jabar pada semester I tahun ini meningkat empat kali lipat atau kenaikannya sebesar 13,7 ribu batang dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya mencapai 2,8 ribu batang. Tujuan ekspornya di antaranya ke Amerika Serikat, Kanada, Taiwan, dan Korea Selatan.
“Ini membuktikan bahwa, kita mampu, kita bisa dan kita harus bangkit. Kami akan 'support' penuh apa yang bisa kita lakukan bersama,” terang Mentan SYL.
Selain kaktus, pria yang biasa di sapa SYL ini juga menyerahkan beberapa phytosanitary certificate komoditas pertanian asal Jabar yang akan diekspor ke mancanegara dengan total nilai Rp 15,4 miliar.
Adapun enam komoditas tersebut di antaranya teh, kopi, jeruk purut, sayuran, vaksin, dan sarang burung walet. Menurut SYL, ekspor itu bagi pemerintah adalah sebuah kebanggaan negara, namun bagi masyarakat adalah sebuah berkah, berkah bagi petani dan pelaku agribisnis serta masyarakat sekitar yang hidup dari sektor itu.
"Seperti jeruk purut, dipasar domestik harganya sekitar 50 ribu per kilogram, nah di Eropa harganya sekitar 130 ribu, ini kan bagus, ada nilai tambah lebih, apa lagi kalau bisa diolah misalkan, saya yakin kita bisa,” ungkap Mentan SYL.
Selain melepas ekspor komoditas pertanian, Mentan SYL juga melakukan inspeksi dan kunjungan pada rumah kemas serta mengunjungi green house milik PT. Momenta Agrikultura yang juga telah disertifikasi sebagai instalasi karantina tumbuhan.
"Ini sesuai program Kementan yakni Cara Bertindak 4 (CB4 ) tentang pertanian modern atau modern farming. Contohnya green house, glass house, mulsa itu bentuk bentuk pertanian yang akan kita hadapi besok artinya kita tidak terlalu bergantung dengan alam lagi,"tuturnya.
Menurutnya Mentan semua negara membutuhkan tanaman daerah tropis sehingga saat ini komoditas pertanian masih bisa diekspor karena komoditas seperti sayur, buah-buahan atau komoditas lainnya sangat dibutuhkan.
"Kita masih bisa ekspor ke berbagai negara itu berarti komoditas kita dibutuhkan baik sayur, buah-buahan atau komoditas lainnya,"tambahnya.
Bangkit bersama pertanian
Selain itu, Mentan SYL juga mengapresiasi sistem produksi dan pemasaran berskala menengah atau kemitraan pertanian yang telah diterapkan eksportir dan kelompok tani di wilayah Lembang.
"Mohon pak Dirjen adik-adik kita ini tolong fasilitasi sehingga dengan kredit dia bisa kembangkan lebih baik,"ungkap Mentan SYL.
Jajat, ketua kelompok tani dari desa Sunten Jaya menyebutkan ia dan 30 petani desanya telah bermitra sejak tahun 2018. Letucce dan buncis kenya dibudidayakan dengan bimbingan teknis dan mutu ekspor dari karantina pertanian dan eksportir.
"Alhamdulilah, saat ini kami bisa mensuplai 6 ton per bulan untuk diekspor melalui eksportir ke Singapura dan Brunei Darusalam," ungkap Jajat.
"Ini skema kerjasama yang harus kita dorong dan tularkan di sentra pertanian lain. Masyarakat bisa jadi bagian tindak lanjut dari gerakan Pangan Pekarangan Lestari (P2L), tidak hanya untuk kebutuhan sendiri bahkan bisa diekspor," harapnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang juga mendampingi kunjungan tersebut mengaku siap mengakselerasi ekspor produk pertanian dengan skema kemitraan.
"Kami memiliki klinik ekspor yang dilengkapi dengan aplikasi peta ekspor. Potensi dan sentra dapat dimonitor dan dapat dijadikan landasan bagi pengembangan kawasan pertanian berbasis ekspor," jelas Jamil.
Informasi pada klinik ekspor dapat diakses melalui kantor layanan karantina pertanian di Tanah Air.
"Layanan ini adalah bagian dari lima langkah strategis Kementerian Pertanian untuk mencapai target Gerakan Tigakali Lipat Ekspor, Gratieks," tutup Jamil.
Peningkatan volume, frekuensi, ragam komoditas, jumlah negara tujuan dan penambahan pelaku agribisnis atau eksportir baru khususnya dari kaum muda. (OL-09)
Maka urgensi relokasi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung yang telah berdiri sejak 19 Maret 1983, sangat memerlukan dukungan Gubernur Jabar, Wali Kota Bandung serta instansi terkait.
Event Pound Fit di Hotel Sutan Raja telah menjadi salah satu agenda favorit di kalangan pecinta kebugaran di Bandung
Nikmati perjalanan dari Jakarta ke Bandung hanya dalam 45 menit dengan Kereta Cepat Whoosh. Temukan 5 alasan utama mengapa Whoosh jadi pilihan favorit.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), minta seluruh rumah sakit di Kota Bandung wajib melayani warga yang ber-KTP Bandung tanpa diskriminasi.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan ingin mengudang langsung pihak TomTom Traffic dan memaparkan secara detail data yang mereka miliki.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, membanggakan capaian Jakarta yang tidak lagi menyandang predikat sebagai kota termacet di Indonesia. ia menyinggung Bandung sebagai kota termacet
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved