Sinergi Kawal BUMN Dukung Restrukturisasi

Suryani Wandari Putri Pertiwi
16/6/2020 20:11
Sinergi Kawal BUMN Dukung Restrukturisasi
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan paparan di Grand Studio Metro TV, Selasa (28/1).(MI/AGUS MULYAWAN)

PROGRAM restrukturisasi atau perampingan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kini tengah dijalankan Menteri BUMN Erick Thohir tidak sedikit menuai kritikan dari sejumlah pihak. Bahkan kritikan tersebut sudah mengintervensi program restrukturisasi yang sedang berjalan.

"Saya melihat dinamika belakangan ini terkait BUMN adanya semacam upaya intervensi. Sangat disayangkan sudah ada upaya untuk mengganggu," kata inisiator Sinergi Kawal BUMN, Arief Rachman pada Forum Diskusi Virtual dan Konferensi Pers dengan tema “Mengawal Transformasi BUMN untuk Indonesia Maju,” kemarin.

Ia kemudian melanjutkan, kebijakan tersebut sudah tepat karena merupakan bentuk bentuk efisiensi. "Transformasi BUMN yang dilakukan Erick Tohir sangat baik untuk keberlangsungan BUMN, sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional. Ini model efisiensi yang dijalankan dan patut mendapat dukungan,” tegasnya.

Pendapat senada disampaikan Ketua Umum Kaukus Muda Indonesia Edi Homaidi. Ia mengatakan langkah Menteri BUMN ini sebagai bentuk ketegasan untuk menghadapi manuver beberapa pihak yang terganggu atas programnya. Karena itu, ia menilai, ini akan membawa efek tidak memberi ruang masuknya kepentingan asing.

Sementara itu, praktisi hukum Tezar Yudhistira menyatakan mekanisme penggantian Direksi dan Komisaris BUMN telah mengikuti ketentuan hukum dalam Undang-Undang BUMN Nomor 19 Tahun 2003.

“Pengangkatan atau pemberhentian jabatan direksi dan komisaris telah memiliki payung hukum yang jelas,” tegas Tezar.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Tohir telah memangkas anak perusahaan BUMN dari 142 BUMN. Kini sudah tersisa 107 BUMN. Jumlah ini bahkan akan terus dipotong hingga sisa 70 hingga 80 BUMN saja.

Beberapa pihak yang tergabung dalam Sinergi Kawal BUMN pun berharap Erick Thohir tidak terpengaruh pada tekan-tekanan oleh eksternal maupun internal.(E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya