Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Penerima Manfaat Kartu Prakerja Harus Jadi Prioritas

Andhika Prasetyo
06/6/2020 09:35
Penerima Manfaat Kartu Prakerja Harus Jadi Prioritas
Pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat mengungkapkan program Kartu Prakerja harus dilengkapi sertifikasi terstandar.(ANTARA)

PENGAMAT kebijakan publik Achmad Nur Hidayat mengungkapkan program Kartu Prakerja harus dilengkapi sertifikasi terstandar yang diakui dunia kerja.

Dengan begitu, para penerima manfaat Kartu Prakerja bisa menjadi prioritas utama untuk diserap industri ketika nanti sektor perekonomian kembali pulih.

“Hal ini penting sehingga ketika perekonomian membaik, masyarakat penerima manfaat Kartu Prakerja bisa menjadi lapisan pertama yang di prioritaskan di dunia kerja," ujar Achmad melalui keterangan resmi, Sabtu (7/5).

Sedianya, jika para penerima mamfaat enggan menjadi pekerja, mereka bisa memanfaatkan program tersebut untuk menciptakan peluang baru dengan menjadi wirausahawan mandiri.

“Peluang untuk menciptakan wirausaha mandiri terbuka bagi masyarakat. Saat ini saja ada 2 ribu jenis keahlian yang berpotensi mendorong lahirnya kreativitas dan jenis usaha baru pascakrisis akibat keterbatasan kerja di sektor formal," tuturnya.

Achmad menambahkan, Kartu Prakerja bisa menjadi program unggulan karena didesain dengan mengadopsi kelas daring dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Skema tersebut bisa diterapkan dalam masa Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) dan berlanjut hingga periode new normal.

Dengan skema yang ditawarkan, program tersebut menciptakan suasana ramah belajar ditengah pandemi covid-19.

Baca juga: IPB Siapkan 4 Skenario Dampak Pangan dan Ekonomi Selama Pandemi

Selain itu, sebagai program semi bantuan sosial, kartu prakerja sangat membantu karena juga mencakup insentif tunai sebesar Rp600 ribu per bulan yang diberikan selama empat bulan per penerima manfaat.

"Itu bisa menjadi bantalan jaminan sosial terutama bagi tenaga kerja yang terpaksa menganggur atau menjadi korban PHK," tuturnya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Candra Fajri Ananda mengakui bahwa masih ada pro dan kontra terkait program Kartu Prakerja.

"Berbagai kritik dan masukan itu merupakan bentuk kepedulian banyak pihak agar program tersebut punya dampak keberhasilan yang besar, jelas dan terukur," ucap dia.

Oleh karena itu, ke depan, kartu prakerja harus dikembangkan dengan modifikasi program lanjutan lain misalnya pemberdayaan masyarakat melalui program modal kerja, penerbitan regulasi atau perizinan bagi usaha baru dan sebagainya.

"Tujuannya agar perbaikan ekonomi masyarakat bisa terealisasi lebih cepat melalui kemampuan peningkatan kreativitas masyarakat,” tandas Candra. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya