Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Keberhasilan New Normal ialah Kembalinya Aktivitas Masyarakat

Despian Nurhidayat
27/5/2020 11:11
Keberhasilan New Normal ialah Kembalinya Aktivitas Masyarakat
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) memberikan seusai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaran HI.(ANTARA/SIGID KURNIAWAN)

PENGAMAT ekonomi Piter Abdullah menilai bahwa pemerintah nampaknya tengah bersiap untuk melonggarkan atau bahkan mencabut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam hal ini Indonesia tengah bersiap untuk memulai hidup baru atau new normal.

Keadaan ini dikatakan memang cukup dilematis, karena wabah pandemi covid-19 tidak bisa diperkirakan sampai kapan akan berlangsung.

"Kalau PSBB dilaksanakan tanpa kejelasan sampai kapan, perekonomian bisa mati. Masyarakat juga yang akan jadi korbannya, terkena PHK dan sebagainya. Disisi lain, melonggarkan apalagi mencabut PSBB juga ada risiko penyebaran wabah," ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (27/5).

Untuk itu, Piter mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan protokol kesehatan, bagaiman melonggarkan aktivitas ekonomi diiringi dengan protokol kesehatan. Saat ini, dia pun hanya bisa berharap masyaralat bisa disiplin melaksanakan protokol kesehatan tersebut.

Dia pun menegaskan saat ini kata kunci untuk menyukseskan protokol new normal ada pada disiplin Masyarakat. PSBB tanpa kedisiplinan pun sama saja tidak akan ada artinya.

"Sementara pelonggaran PSBB, membuka kembali aktivitas ekonomi yang diikuti kedisiplinan bisa jadi solusi tanpa harus diikuti ledakan penularan," sambung Piter.

Baca juga: IDAI: Perhatikan Kesehatan Anak dalam Skenario Normal Baru

Dalam penerapannya, Piter mengatakan bahwa new normal masih akan mengakibatkan konsumsi masyarakat yang masih tetap terbatas.

"Walaupun PSBB dilonggarkan, masyarakat tidak akan bisa untuk terus membeli baju baru, motor baru, perabot rumah yang baru. Masyarakat akan menahan diri, belanja yang pokok-pokok saja atau primary goods. Oleh karena itu konsumsi tidak akan mengalami lonjakan," ujar pria yang juga menjabat sebagai dosen Perbanas Institute tersebut.

Menurut Piter, pelonggaran ini tidak akan mengembalikan perekonomian dalam keadaan normal sebelum wabah terjadi.

Dia pun menambahkan ukuran keberhasilan new normal bukan pada ekonomi yang kembali ke posisi sebelum wabah. Namun pada kembalinya aktivitas masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Sehingga ekonomi bisa secara bertahap berjalan kembali sementara penyebaran wabah tetap bisa dikendalikan dalam artia tidak terjadi ledakan korban," pungkas Piter. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik