Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ASOSIASI Waralaba Indonesia menghimbau pemerintah untuk membuat aturan khusus untuk industri waralaba agar dapat melanjutkan kegiatannya di tengah kondisi covid-19.
Pasalnya, kondisi yang tidak menentu akibat dari pandemi covid-19 global ini, membuat keterpurukan pada sektor industri waralaba. "Pemerintah harusnya membuat aturan khusus bagi pelaku usaha waralaba yang kini usahanya semakin menurun, imbas dari kondisi yang terjadi," ungkap Ketua Asosiasi Waralaba Indonesia Puspo Wardoyo, di sela acara pemberian bantuan makanan bagi warga membutuhkan di gerai warung makan Wong Solo, di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (28/4)
Dalam keterangan tertulisnya, Wardoyo mencontohkan sedikitnya 75% karyawan dari sektor waralaba di rumahkan.Tak hanya merugi, sektor waralaba dipastikan gulung tikar apabila tidak ada langkah konkret dari pemerintah. Kondisi sektor waralaba semakin memprihatinkan dalam keadaan pandemi covid-19 saat ini.
"Ketegasan pemerintah amat dinantikan oleh pelaku sektor waralaba yang kini menjalankan usahanya, meski harus merumahkan sejumlah karyawan," ujar dia.
Pembarian bantuan oleh Asosiasi Waralaba Indonesia merupakan kegiatan rutin tahunan. Selama kondisi pandemi saat ini kegiatan ini dilakukan setiap akhir bulan selama penanganan covid-19 berlangsung.
Ratusan warga dan ojek online juga ikut serta dalam acara ini. Mereka menerima bantuan berupa paket makanan ayam khas Wong Solo. Tidak hanya itu, di gerai Wong Solo cabang Tebet pun dilakukan rapid test terhadap karyawannya untuk membantu menekan penyebaran covid-19. (OL-13)
Baca Juga: Inilah Cara Pemerintah NTT Mendukung Pedagang Kecil
Baca Juga: 288.154 Peserta Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang Ke-2
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Melalui Dinas Kesehatan, Kota Bandung kini memperkuat seluruh lini kesiapsiagaan demi melindungi warganya.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved