Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MANAJEMEN pengelolaan beras yang baik merupakan kunci untuk mengantisipasi krisis pangan di dalam negeri.
Demikian diungkapkan Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas secara virtual terkait Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok, Selasa (28/4).
Dalam kesempatan itu, Presiden meminta para menteri terkait untuk menghitung secara detil ketersediaan beras di seluruh Tanah Air.
"Tentu dengan memperhitungkan stok yang ada di masyarakat, di penggilingan, di gudang dan di Bulog," ujar Jokowi.
Baca juga: Presiden Akui 11 Provinsi Defisit Beras, 30 Provinsi Defisit Gula
Ia berharap, pada masa puncak panen raya yang jatuh April ini, produksi beras bisa mencapai 5,62 juta ton.
Perum Bulog pun diminta sigap untuk menyerap gabah petani dengan harga yang layak.
"Kita juga harus bersiap menghadapi kemungkinan kemarau panjang di 2020. Walaupun BMKG memprediksi tidak ada cuaca ekstrem tahun ini, kita tetap harus waspadai terutama yang berkaitan dengan ketersediaan beras nasional kita," tandasnya. (A-2)
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Kalaupun ada kekurangan biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain
Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah.
Selama Januari, Bulog Cirebon sudah menggelontorkan 3.700 ton beras SPHP melalui berbagai jaringan
Penyaluran beras CPP dipastikan sesuai mekanisme, sehingga bantuannya tepat sasaran.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Pada gelaran itu disiapkan berbagai komoditas seperti beras, telur ayam, dan cabai merah. Harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Keterbatasan lahan sejatinya tidak harus jadi kendala bagi Kota Sukabumi bisa meningkatkan produksi pangan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved