Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ketidakpastian Covid-19 Membuat IHSG Fluktuatif

Despian Nurhidayat
20/4/2020 10:15
Ketidakpastian Covid-19 Membuat IHSG Fluktuatif
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat fluktuatif pada perdagangan awal pekan ini, Senin (20/4).(MI/ADAM DWI)

PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat fluktuatif pada perdagangan awal pekan ini. Dibuka dengan menduduki zona hijau, 17 menit berselang IHSG melemah cukup tajam ke zona merah.

Pada pembukaan perdagangan Senin (20/4) pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,23% atau 10,61 poin ke posisi 4.645,63. Adapun indeks saham LQ45 menguat 0,13% ke posisi 695,70 dan seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau pada pembukaan ini.

Dalam riset harian Valbury Sekuritas, pergerakan fluktuatif dari IHSG memang sudah diprediksi. Hal ini karena ketidakpastian pandemi covid-19 yang cukup memengaruhi sentimen dalam dan luar negeri.

"Pergerakan IHSG dalam pekan ini diperkirakan bergerak mixed dengan peluang melemah. Ketidakpastian dari covid-19 tetap berpengaruh bagi pasar global dan juga dampaknya bagi saham yang diperdagangan Bursa Efek Indonesia pada pekan ini," tulis Valbury Sekuritas dilansir dari laman resmi, Senin (20/4).

Pada hari ini, sentimen pasar dari luar negeri sangat kuat dipengaruhi oleh ancaman Presiden AS Donald Trump. Trump mengancam akan membubarkan Kongres.

Ancaman Trump ini disampai kan karena calon pejabat yang dinominasikan Trump selalu digagalkan politisi Demokrat di Senat. Trump menuding politisi Demokrat di Senat telah menjegal nominasi bagi sejumlah pejabat di pemerintahan yang penunjukkannya membutuhkan audisensi dan konfirmasi dari Senat.

"Sementara itu sentimen pasar dari dalam negeri berakitan dengan dampak dari wabah covid-19 yang diprakirakan akan berpengaruh besar terhadap ketenagakerjaan nasional," lanjutnya.

Baca juga: Perhatikan Kemampuan Bayar Utang dalam APBN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, memprediksikan jumlah pengangguran dan angka kemiskinan di Indonesia akan mengalami kenaikan. Angka kemiskinan Indonesia akan meningkat, dalam skenario berat naik 1,1 juta orang atau dalam skenario lebih berat akan menghadapi tambahan kemiskinan 3,78 juta orang.

Demikian dengan angka pengangguran juga tentunya mengalami kenaikan. Angka pengangguran yang selama ini sudah menurun dalam lima tahun terakhir, juga kemungkinan akan mengalami kenaikan.

Dalam skenario buruk saja, angka pengangguran akan bertambah 2,9 juta dan ketika masuk dalam skenario sangat buruk dipresdiksi mencapai 5,2 juta jumlah pengangguran baru di Indonesia.

Di lain pihak, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama optimis IHSG yang ditutup menguat pada perdagangan pekan ini bakal berlanjut hingga awal pekan depan.

Menurutnya berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.

"Bedasarkan rasio fibonacci, level support pertama maupun kedua memiliki rentang pada level 4.569,16 hingga 4.443,63. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki rentang pada 4.747,88 hingga 4.975,54," pungkas Nafan.

Artinya, penguatan yang terjadi pada perdagangan sebelumnya bisa berlanjut. Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, (17/4) IHSG terkerek 3,44% ke level 4.632,82.

“Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance terdekat,” tutupnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya