Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Petani Malangbong Garut Siap Panen Jagung Seluas 1.523 Ha

Mediaindoensia.com
04/4/2020 12:53
Petani Malangbong Garut Siap Panen Jagung Seluas 1.523 Ha
Ilustrasi panen jagung.(DOK KEMENTAN)

Pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan bagi petani jagung untuk panen raya. Para petani jagung di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, tetap aktif panen raya jagung seluas 1.523 Ha. Mereka panen seraya menjalankan protokol kesehatan penanganan virus Covid-19.

"Para petani di sini selalu menjaga keamanan tetapi memang tetap melakukan pekerjaannya di sawah seperti biasa dan tidak ada self isolation. Namun para petani di sini tetap melakukan langkah penanganan pencegahan penyebaran Covid-19," kata THL TBPPD UPT Pertanian Kec.Malangbong Kab.Garut, Ai Yoyoh Siti Waliah saat diwawancara, Sabtu (4/04/20).

THL yang sering di sapa Ai ini mengatakan bahwa para petani di Kecamatan Malangbong sering mencuci tangan, tetap menjaga kesehatan, dan yang paling penting berusaha tetap menjaga jarak 1 meter dalam bekerja. 

Baca Juga: Covid-19 Tak Halangi Petani Indramayu Panen Raya Padi dan Jagung

Selain itu Dinas Pertanian Malangbong bersama dengan pemerintah daerah yang berkaitan juga melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh area desa untuk memastikan kecamatan hingga desa tetap terjaga. "Allhamdulilah petani di sini tetap aman. Namanya petani yang kerja di sawah kalo panen mereka tunda maka panen bisa tidak terlaksana dan tidak ada hasil," ucapnya.

Ai mengungkapkan panen raya jagung di Kecamatan Malangbong sudah dimulai dari awal bulan Maret dan akan berlangsung hingga bulan April. Panen Jagung dilakukan di lahan seluas 1.523 Ha dengan produktivitas 6,4 ton/Ha dengan beragam varietas jagung di antaranya BISI-16, BISI-18, NK 212, dan lainnya.

"Harga jagung pun membuat petani tersenyum, Rp3.500 hingga Rp3.600  per kilogram pipil kering panen," ujarnya.

Baca Juga: Korona tak Halangi Petani Bima Panen Raya Padi dan Jagung

Di kesempatan yang berbeda, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus memantau pergerakan harga dan stok pangan diseluruh daerah sehingga petani dan masyarakat tidak perlu resah. 

"Jangan biarkan publik panik sehingga terjadi yang namanya panic buying. Kita usahakan mulai dari kebutuhan hingga produksi dalam negeri tetap berjalan," ucap Suwandi.

Ia menambahkan jika pihaknya terus berkoordinasi guna mengamankan produksi pangan dan kesehatan para petani dan petugas lapangan. Hal ini penting agar kegiatan budidaya dan panen terus dilakukan sehingga produksi pangan saat wabah virus Covid-19 tetap meningkat.

"Selain produksi, Kementan bersama pihak Kepolisian mendorong tindakan tegas aparat berwajib untuk memberi efek jera kepada oknum yang sengaja menaikkan harga dan menimbun bahan pangan," tukasnya. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya