Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
LEMBAGA Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) mendesak pemerintah memastikan alokasi anggaran untuk masyarakat terkait dampak korona (Covid-19). Menurut Peneliti Associate LP3ES Fachru Nofrian, pemerintah dinilai tidak konsistem mengumumkan alokasi dana dari Rp19 triliun lalu berubah naik ke Rp27 triliun. Fachru meminta alokasi anggaran untuk Covid-19 ini harus melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Pemerintah harus memimpin bersama DPR memutuskan untuk memotong 20% anggaran seluruh kementerian dan daerah, kemudian mengalihkannya untuk pembiayaan korona dan hal terkait lainnya,” kata Fachru melalui keterangan resminya pada Media Indonesia, Minggu (29/3).
Alokasi anggaran 20% dari seluruh kementerian dan daerah ini, kata dia, diperuntukan untuk menyelesaikan pandemic Covid-19 beserta elemen lain yang terdampak, seperti membantu masyarakat bawah, sektor informal, industri mikro, dan sebagainya.
Menurutnya, pemerintah harus segera memutuskan karena harus berperang melawan penyebaran virus yang sangat cepat. Karena berkaitan dengan penanggulangan bencana yang kian masif ini. ia mencontohkan kesulitannya tim medis untuk mendapatkan alat pelindung diri, hingga kekurangan obat.
“Penghematan harus dilakukan, alokasi anggaran untuk krisis ini perlu segera dilakukan tidak maju mundur tanpa kejelasan anggaran seperti sekarang ini. Sehingga dokter-dokter harus berteriak meminta alat pelindung diri, juga rumah sakit kekurangan obat,” ungkapnya.
Ia pun mengingatkan agar pemerintah segera memutuskan perihal proyek-proyek besar yang berbiaya mahal ditunda. Pasalnya proyek-proyek ini berbiaya mahal ditunda dan anggaran yang ada difokuskan untuk penanggulangan Covid-19. (M-4)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved