Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ini Prediksi Hasil RDG BI Besok

Raja Suhud
22/1/2020 18:40
Ini Prediksi Hasil RDG BI Besok
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi DG Senior BI Destry Damayanti (kiri) dan DG BI Erwin Riyanto.(ANTFOTO/Galih Pradipta)

 

Bank Indonesia (BI) mulai menggelar Rapat Dewan Gubernur hari ini. Rapat yang digelar hingga besok itu akan mengambil keputusan tentang respon bank sentral menghadapi situasi perekonomian terkini.

Salah satu hasil putusan yang dinanti adalah mengenai besaran suku bunga acuan BI atau BI7DRRR.  Nilai tukar rupiah pun telah bergerak menguat seiring dengan ekspektasi bahwa BI akan mengambil putusan yang dapat memperkuat perekonomian Indonesia. Rupiah menguat 23 poin atau 0,17% ke  level Rp13.646 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.669 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto memperkirakan BI akan  tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRRR) di level 5%. Demikian pula dengan  suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility

"Pertimbangan dari faktor eksternal adalah ada kecenderungan bank-bank sentral (termasuk Fed) menahan suku bunga acuannya lantaran target pertumbuhan ekonomi dan laju inflasinya yg masih sesuai yang ditargetkan," ujar Ryan di Jakarta,Rabu (22/1)

Sepertinya, lanjut Ryan,  bank-bank sentral menunggu keputusan Fed dan mengikuti arah The Fed yang cenderung menahan diri untuk tidak menurunkan Fed Fund Rate karena perekonomian AS masih tumbuh kuat berkisar 2% dgn inflasi 1,8% atau mendekati target sebesar  2%.

Kesepakatan trade war tahap satu, tekanan Brexit yg menurun serta risiko geopolitik yang juga mereda, memberikan pijakan bagi bank-bank sentral untuk tidak mengubah stance suku bunga acuannya.

Pertumbuhan Simpanan Di Bawah Rp500 Juta Melambat

Adapun pertimbangan dari faktor domestik adalah arah perkembangan ekonomi domestik masih on the right track. Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,04% (angka sementara 2019) dengan outlook 5,1-5,3% pada 2020; inflasi terjaga baik di level 2,72% (2019) dan berkisar 3% (proyeksi 2020).
"Persepsi investor asing masih optimis dengan outlook perekonomian yang tumbuh stabil di kisaran 5% di saat sejumlah negara mengalami koreksi ke bawah," tandasnya.

Meskipun demikian, tetap masih ada ruang bagi BI untuk kemungkinan menurunkan bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75% di pertemuan RDG BI di bulan-bulan berikutnya.
Kebijakan makroprudensial yang  direlaksasi akan mampu  menstimulasi permintaan kredit baik dari sisi supply maupun demand. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik