Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Proyek Bandara Komodo Jadi Contoh Pembangunan dengan KPBU

Antara
26/12/2019 21:16
Proyek Bandara Komodo Jadi Contoh Pembangunan dengan KPBU
Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.(MI/John Lewar)

PROYEK Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, diharapkan bisa menjadi proyek percontohan yang menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) bagi proyek-proyek pembangunan bandara berikutnya.

"Proyek Bandara (Komodo) Labuan Bajo ini merupakan proyek bandara pertama yang menggunakan skema KPBU dan pertama kalinya bekerja sama dengan investor asing, sehingga diharapkan proyek ini menjadi percontohan untuk proyek bandara lainnya," ujar Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Tbk M Wahid Sutopo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (26/12).

Menkeu Sri Mulyani (kiri) bersama Menhub Budi Karya Sumadi (kedua kanan), Presdir Cardig Aero Services (CAS) Nurhadijono Nurjadin (tengah), Vice President Director CAS Radianto Kusumo (kanan), dan perwakilan Konsorsium CAS-CAI Hotasi Nababan (kedua kiri) seusai pengumuman pemenang tender proyek pengembangan Bandara Komodo di Jakarta, Kamis (26/12/2019). (Antara)

Penjaminan oleh PII diberikan sebagai salah satu fasilitas dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk meningkatkan kelayakan dan kenyamanan investasi bagi investor dan perbankan yang membiayai proyek tersebut.

Proyek Bandara Komodo merupakan proyek transportasi kedua yang telah didukung PII dengan penyediaan penjaminan pemerintah.

Saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) didukung oleh PII secara aktif terus mengembangkan proyek-proyek transportasi melalui skema KPBU.

Sampai dengan November 2019 PII mendukung Kemenhub untuk penyiapan sejumlah proyek melalui penugasan Project Development Facility (PDF) Kementerian Keuangan seperti proyek Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi dan proyek Kereta Api Makassar-Parepare.

Selain itu PII mendukung Kemenhub yang sedang dalam proses pengembangan dan penyiapan penjaminan untuk beberapa proyek infrastruktur transportasi prioritas seperti Bandara Singkawang Kalimantan Barat dan Pelabuhan Baubau Sulawesi Tenggara.

Kemenhub cq Direktorat Jenderal Perhubungan Udara selaku Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) proyek Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan skema KPBU telah mengumumkan secara resmi pemenang lelang pada proyek tersebut.

Pengumuman tersebut dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta. Dalam proses lelang proyek KPBU Bandara Komodo ini telah terpilih pemenang lelang yaitu konsorsium PT Cardig Aero Services Tbk, Changi Airport International PTE LTD, dan Changi Airports Mena PTE LTD.

Proyek dengan skema KPBU tersebut mendapatkan minat dari beberapa calon investor asing dari empat negara yaitu Changi Airport International (Singapura), Muhibbah Enginering (Malaysia), GVK Power Infrastructure, Ltd (India), dan Aeroport de Paris (Prancis).

Pengembangan Bandara Komodo di Labuan Bajo sendiri ditujukan untuk mensukseskan dan menunjang Kawasan Labuan Bajo sebagai salah satu kawasan destinasi pariwisata super prioritas.

Pengembangan Bandara Komodo antara lain meliputi penambahan panjang runway dari 2.250 m x 45 m menjadi 2.700 m x 45 m, pengembangan terminal kargo, pengembangan dan ekspansi terminal penumpang domestik dan internasional, pengembangan area komersial, parkir dan fasilitas pendukung lainnya, serta pengoperasian dan perawatan baik airside maupun groundside.

Dengan penambahan itu, direncanakan Bandara Komodo akan dapat melayani kurang lebih 4 juta penumpang per tahun dan kargo sebesar 3.500 ton pada 2044.

Adapun bentuk kerja sama proyek KPBU Bandara Komodo ini adalah DBOFMT (Design-Bulid-Finance-Operate-Maintain-Transfer) dengan total investasi untuk mencapai Rp1,2 triliun dan masa konsesi 25 tahun.

Partisipasi investor swasta ke depan khususnya di sektor infrastruktur transportasi akan terus didorong untuk meringankan beban APBN. (X-15)

Baca juga: Konsorsium Singapura Menangi Lelang Proyek Bandara Komodo

Baca juga: Indonesia Tawarkan Investasi Tiga Bandara ke Australia



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya