Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono melepas ekspor perdana alat pengukur kekuatan jalan (APKJ) hasil produksi PT Panairsan Pratama ke Timor Leste. Kendati sudah mencetak ekspor, Basuki nampak tidak bangga.
Ia lebih berharap produk-produk lokal bisa membanjiri pasar dalam negeri dan digunakan secara maksimal oleh pelaku konstruksi Tanah Air.
"Kita ini ada 48 ribu kilometer jalan nasional. Pasti butuh alat ini banyak. Balai pun ada di 34 provinsi. Satu balai pasti butuh lebih dari satu. Jadi kalau kita bisa pakai sendiri ya lebih bagus," ujar Basuki di kantornya, Jakarta, Selasa (10/12).
Untuk saat ini, APKJ buatan lokal baru digunakan di beberapa balai seperti Palembang, Semarang, Makassar, Manado, Mataram dan Balikpapan. Balai-balai lain disebut masih memanfaatkan produk impor untuk mengecek kondisi struktur perkerasan jalan.
Baca juga: Kementerian PU-Pera Tuntaskan Rekonstruksi Pasar Wouma di Wamena
Basuki pun akan mewajibkan penggunaan produk dalam negeri untuk berbagai kegiatan konstruksi terutama dalam pembangunan infrastruktur.
"Seperti aspal karet itu saya dorong terus. Memang butuh usaha untuk memanfaatkan itu. Harus dipaksa. Kalau tidak, kita tidak bergerak memanfaatkan. Masa, sudah diekspor tapi kita sendiri tidak pakai," ucapnya.
Pemanfaatan alat berat hasil produksi dalam negeri tidak hanya akan membuat industri di sektor itu semakin bertumbuh, tetapi juga menghemat devisa negara hingga miliaran rupiah.
Direktur Utama PT Panairsan Pratama Herlina Ardjakusumah mengatakan APKJ yang perusahaannya ciptakan memiliki nilai jual sebesar Rp1,8 miliar.
Ia menyebut produk luar negeri dengan jenis dan spesifikasi yang sama bisa dihargai hingga Rp8 miliar.
"Punya kami memang jauh lebih murah tapi kualitas sama baiknya," ucap Herlina.(OL-5)
PU-Pera telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Cibeteung Muara atau Jembatan Cisarum pada akhir tahun2023.
Pembangunan 3 juta rumah yang jadi program Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diniliai belum tentu berhasil tanpa kehadiran kementerian khusus perumahan.
Kementerian PU-Pera hingga saat ini masih belum dapat memastikan penambahan kuota rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diproyeksi akan habis
Saat ini sudah dibangun lebih dari 30 embung di IKN yang akan memiliki fungsi utama untuk konservasi air.
Komisioner (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti arahan
Anggota Komisi V DPR Sri Rahayu pesimistis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat selesai dan berfungsi seperti yang ditargetkan oleh pemerintah pada Agustus tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved