Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendorong pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 kilometer (km) dapat selesai tepat waktu sesuai target kontrak yakni April 2020.
Basuki menyebut ketersediaan infrastruktur jalan sangat krusial menunjang pelabuhan yang akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia setelah Tanjung Priok tersebut.
"Untuk itu, saya minta agar ditambah sumber daya, baik peralatan dan pekerja. Shift kerja juga harus ditambah agar bisa selesai tepat waktu," ujar Basuki melalui keterangan resmi, Jumat (30/11).
Penyelesaian pembangunan Jalan Akses Patimban juga menjadi salah satu upaya tindak lanjut dari pertemuan Presiden Joko Widodo dengan mantan Perdana Menteri Jepang periode 2007-2008 Yusuo Fakuda yang juga merupakan Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia. Keduanya bertemu pekan lalu.
Baca juga: SKK Migas Sepakat Transisi Blok B dengan Pemerintah Aceh
"Karena jalan akses ini juga bagian dari kerja sama antara Indonesia-Jepang dengan skema pinjaman yang melibatkan kontraktor dari negara pemberi pinjaman. Maka itu, harus bisa selesai tepat waktu," tegas Basuki.
Saat ini, progres konstruksi Jalan Akses Patimban sudah mencapai 55,8%
Jalan akses Pelabuhan Patimban dibangun menggunakan tiga metode konstruksi yang sebagian besar elevated (jalan layang). Hal tersebut dilakukan karena kondisi tanah di sekitar lokasi berupa persawahan dengan kontur tanah lunak.
Pembangunan jalan dengan konstruksi layang juga akan melindungi areal persawahan yang berada di wilayah tersebut.
"Kalau dibangun dengan konstruksi konvensional, sawah dan irigasi teknis pasti habis. Entah karena digusur untuk konstruksi, atau dialihkan menjadi perumahan atau pertokoan karena mengikuti perkembangan jalan yang terbangun," tuturnya.
Kontrak pembangunan Jalan Akses Patimban dan konsultan supervisi ditandatangani pada 14 Agustus 2018 dengan kontraktor pelaksana yakni PT PP, PT Bangun Cipta Kontraktor, dan Shimizu Corporation dengan alokasi anggaran Rp1,12 triliun
Sedangkan untuk konsultan supervisi dilakukan Katahira & Engineer International bekerja sama dengan Nippon Engineering Consultant serta PT Perentjana Djaja, PT Sarana Multi Daya, PT Parama Karya Mandiri, PT Mekaro Daya Mandiri dan PT Maratama Cipta Mandiri senilai Rp63,51 miliar. (OL-2)
PU-Pera telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Cibeteung Muara atau Jembatan Cisarum pada akhir tahun2023.
Pembangunan 3 juta rumah yang jadi program Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diniliai belum tentu berhasil tanpa kehadiran kementerian khusus perumahan.
Kementerian PU-Pera hingga saat ini masih belum dapat memastikan penambahan kuota rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diproyeksi akan habis
Saat ini sudah dibangun lebih dari 30 embung di IKN yang akan memiliki fungsi utama untuk konservasi air.
Komisioner (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti arahan
Anggota Komisi V DPR Sri Rahayu pesimistis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat selesai dan berfungsi seperti yang ditargetkan oleh pemerintah pada Agustus tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved