Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Menkeu Singgung Investasi Kurma di Depan Mahasiswa

M Ilham Ramadhan Avisena
27/11/2019 19:00
Menkeu Singgung Investasi Kurma di Depan Mahasiswa
Menteri Keuangan Sri Mulyani(AFP)

ADANYA investasi abal-abal di Indonesia dapat merusak kepercayaan investor untuk berusaha di Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyinggung hal itu saat memberi kuliah umum di hadapan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/11).

Ani, sapaan karib Sri Mulyani, mengungkapkan, menjaga kepercayaan investor kini juga menjadi tugas yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan.

"Di capital market dan lain-lain, kita harus menjaga kredibilitas, karena kalau tidak, ada satu titik aja rusak susu sebelanga. Contohnya investasi kampung kurma, itu hal yang kayak gitu juga menimbulkan stigma terhadap keseluruhan capital market," tutur Ani.

Ia menambahkan, kepercayaan investor amat diperlukan untuk memerbaiki pasar modal nasional. Oleh karena itu, kehati-hatian dan ketelititan di pasar modal amat dipelrukan.


Baca juga: Susi Sebut Sektor Perikanan Perlu Tingkatkan Hilirisasi


"Untuk bisa Indonesia capital market-nya prudent dan orang percaya kalau melakukan investasi dalam bentuk saham, obligasi, corporate bond, mereka yakin nggak akan ditipu," ujarnya.

Bila kasus investasi kurma kembali terjadi, maka dipelrukan penegakkan hukum yang jelas kepada pelakunya. Hal itu sebagai wujud keseriusan pemerintah Indonesia menjadikan negeri ini sebagai negeri yang aman dan nyaman bagi investor.

"Jangan sampai kalau orang kemudian bisa menipu kemudian dia masih bisa tetap lenggang-kangkung gitu, itu adalah masalah. Itu yang saya sebut its very risk, yang namanya membangun republik itu semua aspek penting, regulasi penting, atitude penting dan juga teknokrasi nya penting dan behavior nya juga penting," pungkas Ani. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya