Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DALAM kurun waktu 4 hari, Tim Densus 88 Antiteror menangkap 10 orang terduga teroris. Kesepuluh orang tersebut ditangkap di Riau, Banten, Jawa Tengah, dan Bekasi.
"Total mulai (tanggal) 9, 11, dan 13 (November) ada 10 orang yang diamankan. 5 orang ada di Riau, 1 di Bekasi, 3 orang di Banten, dan 1 orang di Jawa Tengah," kata Dedi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Kamis (14/11).
Penangkapan terduga teroris di Riau dilakukan pada tanggal 9 dan 11 November. Pada Sabtu (9/11), Densus 88 berhasil menangkap empat tersangka, yakni S, WN, KOI alias MF, dan S. Sedangkan tersangka J ditangkap pada Senin (11/11).
Dedi menyebut KOI alias MF merupakan pemimpin dari jaringan di Riau. KOI diduga merecanakan serangan teroris di Jambi.
"Yang bersangkutan melakukan pelatihan bersama-sama denga dua orang yang diamankan, kemudian mengetahui rencana terorisme atau akan melakukan aksi terorisme, kemudian juga melakukan perencanaan akan melakukan penyerangan terorisme di wilayah Jambi," papar Dedi.
Baca juga: Mahfud: Jaringan Teroris Bom Medan Sudah Teridentifikasi
Kemudian pada Selasa (12/11), Densus 88 menangkap terduga teroris Wiji alias Patria alias Dwi di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Hasil pemeriksaan sementara menungkap bahwa Wiji pernah terlibat dalam pelatihan di Moro tahun 1999 angkatan pertama sampai 2001/2002. "Dia berperan sebagai hubungan internasional atau penghubung diduga jaringan JAD," kata Dedi kemarin (13/11).
Teranyar, empat orang ditangkap di Banten dan Jawa Tengah pascasetangan bom di Mapolrestabes Medan. "Dugaan sementara keterlibatan tiga orang yang di Banten adalah Jaringan JAD Banten. Kemudian yang di Jawa Tengah masih dikembangkan," kata Dedi.
Keempat tersangka pernah mengikuti program latihan perang, bahkan ada yang sampai mengikuti perang bersama ISIS di Suriah. (OL-4)
Tentara Italia dipanggil ke pusat pelatihan AS Roma setelah ditemukan beberapa bom peninggalan Perang Dunia Kedua yang tidak meledak.
KETUA Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan lembanganya bakal meningkatkan kewaspadaan setelah peristiwa pengeboman rumah salah satu bacagub Aceh Bustami Hamzah.
Polisi sedang mengupayakan negosiasi agar anak dan istri terduga teroris di Sibolga mau menyerahkan diri
29 bom rakitan terkait rencana aksi kerusuhan pada 28 September merupakan bom ikan yang memiliki daya ledak tinggi
Bom rakitan tersebut sebenarnya dibuat dari botol minuman berenergi. Di dalamnya dimasukkan serbuk korek api yang sudah dihaluskan serta deterjen yang sudah dicampur bahan bakar.
Selain akan membuat rusuh di Aksi Mujahid 212, Basith juga diduga terlibat dalam peledakan bom molotov saat unjuk rasa di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat pada 24 September 2019.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved