Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PERIODE kedua Presiden Joko Widodo diharapkan terus meningkatkan ketahanan pangan nasional lewat program yang sudah dicanangkan sebelumnya, seperti kedaulatan pangan dan reforma agraria.
Ketua Umum Serikat Petani Indonesia Henry Saragih mengatakan, Jokowi pada periode pertama pemerintahannya bersama Jusuf Kalla sudah memiliki visi kedaulatan pangan dan reforma agraria yang baik.
"Jadi tinggal laksanakan saja karena juga sudah ada di RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah nasional)," kata dia ketika dihubungi di Jakarta (5/11).
Dari sisi pelaksanaan di periode sebelumnya, Henry menilai masih ada sejumlah hal yang belum optimal dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
"Sudah ada regulasinya yaitu UU no 18 tahun 2012 tentang Pangan dan UU no 19 tahun 2019 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Di Internasional juga sudah ada UNDROP Jadi tinggal implementasikan saja secara konsisten oleh para menteri dan kepala daerah," imbuhnya.
Baca juga : Kadin: Produktivitas Pangan harus Digenjot
Ia menegaskan, pemerintah tidak perlu membuat banyak regulasi baru. Pemerintah hanya perlu fokus dengan komitmennya dan mengarahkan petani nasional untuk lebih mengembangkan tanaman yang dibutuhkan dalam negeri.
Saat ini, lanjutnya, pertanian di Indonesia orientasinya lebih untuk kebutuhan ekspor atau kebutuhan pasar global. Hal itu menyebabkan komoditas impor yang masuk justru harganya lebih murah dari komoditas dalam negeri.
Padahal, menurutnya Indonesia seharusnya mampu memproduksi kebutuhan dalam negeri sendiri.
"Kita tanam kelapa sawit luasnya besar sekali, padahal kita tidak membutuhkan itu dalam jumlah yang besar. Justru itu untuk kebutuham luar negeri, padahal banyak kebutuhan dalam negeri yang tidak kita produksi, misalnya daging sapi, susu, buah-buahan, bisa dibayangkan harga buah alpukat di Jakarta saja Rp30 ribu per kilo," jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ketahanan pangan, menurutnya, pemerintah perlu mendorong petani untuk meningkatkan produksi pertanian atau pangan yang dibutuhkan dalam negeri.
Baca juga : Kementan Dorong Kemandirian Petani
Petani juga perlu dibekali dengan pengetahuan dengan meningkatkan kemampuannya. Selain itu, juga perlu mendorong pengembangan koperasi-koperasi tani yang bisa mendukung produktifitas pangan. Begitu pula dengan distribusi tanah bagi petani juga perlu ditingkatkan.
"Ini kesejahteraan petani akan naik, devisa negara kita tidak berkurang untuk barang impor dan juga nanti perlahan ekspor kita itu beragam," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam rapat kordinasi nasional (rakornas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Selasa (5/11), Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis mengatakan ketahanan pangan masih menjadi fokus pemerintah saat ini.
Hal ini disebabkan peningkatan produktivitas pangan di tengah jumlah populasi yang meningkat masih menjadi tantangan. Pada 2045, jumlah populasi dunia diproyeksikan akan menembus 9 miliar jiwa.
Sementara itu, populasi penduduk Indonesia akan mencapai 350 juta jiwa. Dengan demikian ketahanan pangan menjadi tantangan Indonesia ke depannya.(OL-7)
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Kakao (Theobrema cacao L.) tidak hanya berperan sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara, tetapi juga menjadi tulang punggung pendapatan ribuan petani.
Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 10 dari 212 produsen beras nakal telah diperiksa.
Teknologi ini untuk memantau perkembangan tanaman padi. Metodenya adalah memasang kamera CCTV pada tower khusus di lahan sawah.
PT Berdikari, akan menyuplai produk-produk pangan, khususnya daging sapi dan kerbau lewat jaringan Koperasi Desa Merah Putih.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam program Gerakan Pangan Murah.
Dari sumber pendanaan yang selama ini terjadi untuk infrastruktur air, 90% masih dikeluarkan dari dana pemerintah, sementara partisipasi swasta baru sekitar 2%.
Komoditas yang menjadi fokus dalam penyusunan NBM antara lain beras, jagung, singkong, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, sayur dan buah lokal, daging ayam
SEBAGAI upaya memperluas jangkauan produk protein hewani ke wilayah penyangga Jakarta, Perumda Dharma Jaya (DJ) resmi menggandeng PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved