Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
UNIVERSITAS Indonesia menyelenggarakan acara puncak Program Akselerator UI Works dan Pameran Produk Inovasi & Hasil Riset Universitas Indonesia, di Financial Hall, Jakarta, Rabu, (30/10).
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia & Kerjasama UI Dedi Priadi. Acara berupa Demo Day ini mempersiapkan para pengusaha rintisan (startup) untuk pitching di depan para calon investor.
Direktur Pengelolaan dan Pengembangan Unit-unit Usaha UI,Nia Ayu Ismaniati Noerhadi, sekaligus penanggung jawab dan penggagas program mengatakan, Akselerator UI Works menjalankan serangkaian acara pembinaan akselerasi bisnis startup yang berlangsung selama 3 (tiga) bulan, sebagai lanjutan dari program inkubasi yang telah dijalankan di UI.
Tujuannya agar UI menciptakan suatu ekosistem startup sehingga mampu mengakomodasi perkembangan enterpreneurial yang sekarang sedang berkembang dengan sangat cepat.
"Perusahaan rintisan biasanya sulit mendapatkan modal, karena investor ingin menanamkan modal di usaha-usaha yang sudah berjalan dan terlihat hasilnya," ujar Nia dalam acara puncak Program Akselerator UI Works seperti dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga : Pemerintah Dukung Pengembangan Startup di Indonesia
Perusahaan rintisan juga memiliki risiko yang tinggi. Kalaupun ada investor yang mau menanamkan modalnya, maka itu semata-mata untuk membantu perusahaan rintisan itu berkembang.
"Oleh karenanya, perusahaan rintisan ini membutuhkan angel investor yang menanamkan modalnnya semata-mata untuk mendukung perusahaan rintisan itu. Intinya perusahaan rintisan itu punya potensi dan perlu untuk didukung," katanya.
Untuk batch pertama ini, lanjut Nia, UI bekerjasama dengan Code Margonda, yang telah berpengalaman membina startup. Peserta Batch pertama terdiri dari 15 startup terbaik dari 86 pendaftar yang berasal dari seluruh Nusantara.
Kelima belas startup terpilih dibagi menjadi 3 kategori, yaitu Kategori engineering/science, digital platform dan consumer product.
Setelah mendapatkan pembinaan dari para mentor yang berasal dari berbagai industri, seperti Gojek, Plug and Play, Google Indonesia, Mandiri Capital, Kejora Ventures, Binar Academy, Kitabisa.com, serta memperoleh “legal advisory” dari Assegaf, Hamzah & Partners, dan lain-lain. Mereka juga dikurasi secara intensif, agar siap presentasi di hadapan para “angel investors”.
Baca juga : Startup Properti Indonesia Menangi AETP yang Digelar Swiss
Pada puncak kegiatan ini juga dipamerkan hasil-hasil riset dari Universitas Indonesia yang telah siap dihilirisasi untuk memasuki dunia industri, yang umumnya hasil riset mereka telah memasuki tahapan TRL (Technology Readiness Level) di atas 7, baik yang berbasis teknologi maupun digital platform, ataupun industri kreatif.
Program Akselerator UI Works ini diharapkan dapat memacu dan menginspirasi startup secara nasional sehingga lebih siap memasuki dunia industri.
"Harapannya program ini dapat berlangsung terus menerus sehingga meningkatkatn hubungan antara akademisi, pengusaha rintisan, industri serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan," kata Nia. (RO/OL-7)
Empat siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) binaan Yayasan Pendidikan Astra menerima beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Program Studi Pendidikan Tata Busana & Desain Mode, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), berkolaborasi dengan Asia Fashion Show Indonesia 2025.
Pentingnya membumikan Pancasila melalui Tridharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti (FK Usakti) menerima sertifikat ISO 21001:2018 untuk Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan.
Indonesia–Korea Higher Education Forum (IKHEF) 2025 sukses digelar pada 13 Agustus lalu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
PELAKU perdagangan kripto dalam negeri menilai koreksi pasar terhadap harga sejumlah mata uang digital saat ini merupakan respons normal dari investor terhadap ketidakpastian global.
PT Pintu Kemana Saja (Pintu), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus meningkatkan layanan untuk memberi kemudahan berinvestasi aset kripto.
Kawasan Canggu kian dilirik investor dunia sebagai aset investasi potensial, tak hanya untuk masa kini tetapi juga jangka panjang.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
Tokenize Indonesia, sebuah inisiatif akselerator yang diinisiasi BRI Ventures, Saison Capital, dan Coinvestasi, secara resmi menggelar rangkaian workshop.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved