Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sokong Petani Karet PGN Bangun Koperasi

. (RO/E-2)
17/10/2019 06:00
Sokong Petani Karet PGN Bangun Koperasi
Koperasi Binaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Padetra Arto Mulyo, melakukan kerja sama dengan PT Kirana Megatara Tbk( (dok: PGN))

KOPERASI binaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membuat kerja sama dengan PT Kirana Megatara Tbk untuk menyerap hasil perkebunan karet di Desa Pagardewa, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.

"Untuk pertama kalinya di Indonesia, terjalin kerja sama antara kope-rasi hasil binaan CSR perusahaan dan podusen secara langsung. Koperasi binaan PGN yang bernama Koperasi Padetra Arto Mulyo menjual langsung hasil perkebunan karet dengan target 1 ton per bulan," papar Division Head CSR PT Perusahaan Gas Negara Tbk Anak Agung Raka Haryana dalam keterangan resminya, kemarin.

Dengan kerja sama itu, sambungnya, koperasi karet diharapkan dapat membantu para petani sekitar Desa Pagardewa untuk meningkatkan kese-jahteraan hidup. Dengan keberadaan koperasi karet tersebut juga memungkinkan para petani mendapatkan harga jual karet yang sesuai dengan harga pasar.

"Sebagai subholding gas bumi di Indonesia, PGN terus berkomitmen untuk memberikan energi baik dalam meningkatkan kualitas hidup untuk masyarakat di Indonesia. Contoh kerja sama koperasi binaan PGN dengan PT Kirana Megatara ialah CSR yang inklusif, yakni menciptakan lapangan kerja serta peluang hidup yang lebih baik, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya," kata Agung.

Ia menambahkan, kerja sama dengan PT Kirana Megatara dijalin karena perusahaan tersebut merupakan produsen karet remah (crumb rubber) terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar mencapai lebih dari 18% secara nasional.

"Langkah PGN dapat menjadi percontohan bagi perusahaan lain yang dapat memanfaatkan tanggung jawab sosialnya secara efektif melalui kerja sama yang disesuaikan dengan keahlian masyarakat setempat," imbuh Direktur Eksekutif Center for Entrepreneurship, Change, and Third Sector (CECT) Universitas Trisakti, Maria Radyati PhD. (RO/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya