Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor secara akumulasi, sejak Januari hingga September 2019, sebesar US$124,17 miliar. Angka tersebut turun 8% dari capaian periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$134,97 miliar.
Adapun, nilai impor yang tercatat selama sembilan bulan 2019 mencapai US$126,11 miliar. Angka itu lebih rendah 9,12% dari periode yang sama 2018 yang kala itu sebesar US$138,78 miliar.
Berdasarkan data tersebut, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari sampai September 2019 mengalami defisit US$1,94 miliar.
Kendati demikian, jika dibandingkan dengan tahun lalu, defisit neraca perdagangan tahun ini masih lebih tipis dan terjaga.
Pada 2018, defisit neraca dagang selama sembilan bulan sudah menyentuh US$3,8 miliar.
"Defisit neraca perdagangan Januari-September tahun ini masih lebih baik dibandingkan tahun lalu. Sekarang angka defisit separuh lebih kecil dari periode yang sama di 2018," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (15/10).
Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan pemerintah tidak bisa menjadikan angka defisit neraca perdagangan yang lebih kecil sebagai gambaran keberhasilan.
Pasalnya, ia berpandangan defisit terjadi lantaran industri Tanah Air tidak bergerak maksimal, bukan karena kinerja ekspor lebih bagus.
"Impor kita melambat karena pelaku industri mulai mengurangi kapasitas produksi sebagai langkah antisipasi pelemahan konsumsi domestik dan pasar ekspor utama," ucap Bhima kepada Media Indonesia.
Hal tersebut akhirnya membuat ketersediaan barang-barang siap pakai berkurang hingga akhirnya banyak pengusaha yang mengimpor produk jadi untuk memenuhi permintaan.
Baca juga: Nilai Ekspor September Terganggu Ketidakpastian Ekonomi Global
Bhima melihat kondisi tersebut tidak sehat dan jika terus berlanjut akan memperlebar defisit neraca perdagangan.
"Imbasnya besar. Bisa-bisa menjelang akhir tahun kebutuhan valuta asing naik. Rupiah beresiko melemah lagi. Apa lagi, November-Desember permintaan barang pasti naik karena musim Natal dan tahun baru. Kebutuhan BBM juga akan naik karena libur panjang," jelas Bhima.
Melihat tren yang terjadi di tiga tahun terakhir, nilai impor pada Oktober, November dan Desember memang selalu lebih tinggi dari September.
Pada 2017, nilai impor September tercatat US$12,79 miliar. Kemudian naik menjadi US$14,25 miliar pada Oktober, US$15,11 miliar pada November dan US$15,10 miliar pada Desember.
Sementara, di 2018, nilai impor September tercatat US$14,61 miliar. Sebulan setelahnya tumbuh ke angka US$17,67 miliar.
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pada jajaran kabinet Merah Putih untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di desa
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
LOGISTIK adalah nadi perekonomian yang menggerakkan perdagangan, menyambungkan daerah, dan memastikan roda industri terus berputar. Namun di Indonesia,
Presiden Prabowo turut meminta agar Malaysia membangun fasilitas lintas batas seperti yang telah dilakukan Indonesia
API memberikan apresiasi khusus kepada Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas upaya diplomatik yang berhasil membuka peluang ekspor lebih luas.
Pemerintahan Trump selidiki kebijakan dagang Brasil terkait perdagangan digital, tarif preferensial, dan intervensi hukum yang merugikan perusahaan AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved