Tol Balikpapan-Samarinda Dukung Konektivitas Pembangunan IKN

M Ilham Ramadhan Avisena
28/9/2019 14:18
Tol Balikpapan-Samarinda Dukung Konektivitas Pembangunan IKN
Foto aerial proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang melintasi wilayah Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur(MI/Pius Erlangga)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan tol pertama di Kalimantan dengan rute Balikpapan-Samarinda. Tol itu dinilai mampu mendorong konetivitas pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang melintasi Kecamatan Samboja dan Kutai Kartanegara.

Proyek tol sepanjang 99,34 km itu ditargetkan rampung akhir Oktober 2019. Kini tahap pengerjaannya mencapai 97%. Jalan bebas hambatan yang tengah dibangun itu memiliki nilai investasi sebesar Rp9,9 triliun.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menyatakan pihaknya mengharapkan adanya kawasan perekonomian baru yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kawasan itu.

"Diharapkan dapat menjadi sarana dasar pengembangan ibu kota negara baru karena mengingat dengan terbangunnya jalan tol akan menciptakan kawasan perekonomian baru di Pulau Kalimantan yang berdampak akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut," tutur Endra melalui keterangan resmi, Sabtu (28/9).

Baca juga: Dukung Ibu Kota Baru, Tol Balikpapan-Samarinda Sudah 96,8%

Selain pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, Kementerian PUPR juga mendukung konektivitas IKN baru dengan pembangunan Jembatan Pulau Balang II. Jembatan ini menghubungkan antara Pulau Balang yang ada di Penajam Paser Utara dengan sebagian wilayah Kota Balikpapan.

Proyek Jembatan Pulau Balang II mempunyai beberapa lingkup pekerjaan yakni pekerjaan jembatan utama (cable stayed) sepanjang 804 m, pekerjaan jembatan pendekat sepanjang 160 m dan pekerjaan jalan akses sepanjang 1.807 km.

Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda dan Jembatan Pulau Balang II selaras dengan keputusan Presiden Joko Widodo yang menginginkann ibu kota negara pindah ke Kalimantan.

Rencana pemindahan ibu kota negara baru itu direncanakan akan mulai dieksekusi pada 2020 mendatang.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya