Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, tidak ambil pusing atas melonjaknya harga minyak dunia lantaran insiden penyerangan ladang minyak terbesar di Arab Saudi.
"Ya itu masuk akal kalau harga naik, tunggu sampai dibetulkan saja, nanti juga balik dia (normal harganya). Jangan tanya kenapa naiknya segitu, ya namanya dunia," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (17/9).
Menurutnya, sebesar apa dampak yang akan berimbas ke Indonesia, tergantung dari seberapa cepat pemulihan yang dilakukan.
"Ah, itu tergantung berapa lama dia selesaikan. Ya namanya dunia ini ada insiden kayak gitu, ya jangan terlalu di inilah, kecuali kalau kebakaran habis, tidak bisa dibetulin lagi, baru pusing kita," tuturnya.
Baca juga: Serangan ke Saudi Aramco tidak Pengaruhi Harga BBM Dalam Negeri
Terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mewaspadai kenaikan harga minyak dunia itu.
"Yang harus kami perhatikan mungkin lebih kepada dampak jangka menengah dan jangka panjang yaitu dinamika stabilitas keamanan dan politik di Timur Tengah," ujarnya.
Kenaikan harga minyak itu juga dinilai olehnya dapat menambah ketidakpastian ekonomi global yang belakangan tengah terjadi.
Pasalnya, Arab Saudi merupakan negara penghasil minyak terbesar dunia yang dianggap dapat memengaruhi pasokan cadangan minyak dunia.
Namun, Menkeu masih mencermati dan menanti respon Arab Saudi dan beberapa negara lain ihwal melambungnya harga minyak dunia tersebut. (OL-1)
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved