Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

RI Berupaya Perluas Akses Pasar di Jepang

Andhika Prasetyo
15/9/2019 07:10
RI Berupaya Perluas Akses Pasar di Jepang
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo.(ANTARA/M Irfan Ilmie)

PEMERINTAH Indonesia kembali bertemu dengan salah satu mitra utama untuk membahas kerja sama ekonomi yang saling­ menguntungkan.

Setelah melaksanakan berbagai pertemuan dengan banyak negara di rangkaian ASEAN Economic Ministers Meeting di Bangkok, Thailand, kini giliran Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamu para perwakilan dari Jepang di Jakarta.

Indonesia dan Jepang kembali bertemu untuk membahas penyelesaian Protokol Perubahan Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA).

Sebelumnya, kedua negara sudah menyelesaikan perundingan General Review IJEPA yang telah disepakati Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Juli 2019 lalu.

“Sekarang tugas kami ialah melanjutkan negosiasi dengan mengamendemen perjanjian berdasarkan rekomendasi hasil general review yang diharapkan akan selesai pada akhir tahun ini,” kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Iman Pambagyo, kepada Media Indonesia, kemarin.

Setelah pertemuan di Jakarta, Indonesia dan Jepang sepakat melakukan pertemuan lanjutan pada November mendatang di Jepang. Diharapkan pada pertemuan itu, kedua negara sudah dapat memfinalisasi draf Protokol Perubahan.

“Kami optimistis penyusun­an Protokol Perubahan IJEPA dapat rampung sebelum pergantian tahun. Arahan kedua kepala negara sangat jelas untuk menyelesaikan penyu­sunan protokol perubahan pada akhir 2019. Target itu perlu kita pegang sebagai mandat,” tuturnya.

Dengan berlakunya GR-IJEPA, Indonesia bisa mendapatkan akses pasar barang dan jasa yang lebih besar ke ‘Negeri Sakura’. Selain itu, Indonesia juga bisa menarik lebih banyak investasi dari para pebisnis asal Jepang.

“Kita juga bisa meningkatkan kerja sama dalam hal pengembangan teknologi untuk pemanfaatan yang lebih besar di era industri 4.0,” terang Iman. Berdasarkan data Kemendag, total nilai perdagangan kedua negara pada 2018 mencapai US$37,4 miliar.

Indonesia mencatatkan eks­por sebesar US$19,47 miliar dan impor senilai US$17,97 miliar. Dengan begitu, Indonesia menikmati surplus sebesar US$1,5 miliar dari  perdagangan bilateral dengan ‘Negeri Sakura’.

Tahun lalu, di Singapura, Jokowi dan Abe bertemu membahas sejumlah isu ekonomi. Presiden menyampaikan permintaan kepada pemerintah Jepang untuk memperhatikan standardisasi minyak sawit.

Selain itu, juga dibahas rencana pembangunan proyek dengan Jepang di Indonesia, antara lain kerja sama ­infrastruktur. (Pra/Ant/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya