Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Mendag Bertemu USABC Bahas Perkembangan Kerja Sama

Andhika Prasetyo
13/9/2019 09:17
Mendag Bertemu USABC Bahas Perkembangan Kerja Sama
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita(ANTARANyoman Budhiana)

MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita, di sela-sela ASEAN Economic Ministers (AEM) Meeting, sempat melaksanakan pertemuan bilateral dengan United States-ASEAN Business Council (USABC).

Kedua pihak mendiskusikan perkembangan kerja sama yang telah berjalan selama 20 tahun terutama terkait bidang perdagangan elektronik dan teknologi. Perundingan RCEP juga tidak luput dibahas dalam pertemuan tersebut.

“Indonesia tetap harus melibatkan negara maju untuk menyusun peta jalan dan program revitalisasi industri. Kita juga harus menyesuaikan dan meninjau kebijakan untuk mengatasi dampak negatif dari transformasi teknologi," ujar Enggartiasto melalui keterangan resmi, Jumat (13/9).

Adapun, perwakilan dari perusahaan swasta Amerika Serikat (AS) yang turut hadir dalam pertemuan itu meliputi Google, Facebook, Amazon, Philip Morris, IBM, Citi, Qualcomm, Paypall, Caterpillar, UPS, FedEx, dan Ford.

Baca juga: Pengusaha Siap Bantu Jokowi Cari Menteri Ekonomi yang Tepat

Mereka menanyakan hal-hal terkait kebijakan perdagangan di Indonesia. Isu lain yang dibahas adalah mengenai standarisasi dan harmonisasi peraturan di ASEAN, serta program magang AS-ASEAN.

Mendag mengapresiasi program tersebut karena menawarkan kesempatan kerja praktik bagi pelajar ASEAN di tujuh perusahaan besar AS yang berlokasi di kawasan.

Kementerian Perdagangan mencatat, pada 2018, total perdagangan kedua negara mencapai US$28,6 miliar.

Dari jumlah tersebut, nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$18,43 miliar sementara impor yang dibukukan US$10,18 miliar.

Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus US$8,25 miliar dari 'Negeri Paman Sam".

Produk ekspor utama Indonesia ke AS pada 2018 adalah udang, karet alam, alas kaki, pakaian jersey, kardigan, dan ban.

Sedangkan, produk impor utama Indonesia dari AS pada adalah kacang kedelai, kapas, sisa pabrik tepung, dan residu lainnya, bagian dari pesawat terbang dan pesawat ruang angkasa, serta gandum. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya