Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan kontribusi dalam pengelolaan produksi minyak dan gas (migas) nasional. Pada semester pertama 2019, tercatat perusahaan pelat merah ini mengelola produksi migas setidaknya 40% dari produksi nasional.
Di dalam negeri, Pertamina saat ini memproduksi minyak bumi sebesar 314 ribu BOPD atau sekitar 41,16% dari total produksi nasional. Sementara itu, produksi gas bumi Pertamina mencapai 2591 MMSCFGPD atau sekitar 43,82% dari total produksi nasional. Dari lapangan di luar negeri, sebesar 99 ribu BOPD minyak bumi dan 261 MMSCFGPD gas bumi diproduksi Pertamina.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan, bisnis hulu Pertamina yang saat ini ditopang oleh anak usaha, yakni PEP, PEPC, PHE, PHI, dan PIEP akan terus meningkatkan produksi minyak dan gas bumi agar dapat lebih banyak lagi memberikan kontribusi bagi negara.
"Sebagai perusahaan migas terintegrasi, Pertamina mengemban misi utama sebagai powerhouse untuk menjamin keamanan dan pasokan energi nasional. Peningkatan produksi minyak dan gas Pertamina tentunya akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemenuhan energi nasional," kata Dharmawan dalam pernyataan resmi, Rabu (4/9).
Baca juga: Menteri Diminta Laporkan Aturan Penghambat di Kementerian Lain
Dharmawan mengungkapkan, untuk meningkatkan kontribusi dalam produksi migas nasional, Pertamina akan terus berupaya beradaptasi dengan perubahan dan tantangan global dengan menerapkan tiga pilar strategi bisnis hulu.
Pertama, Managing Base, yaitu mengelola produksi migas di aset domestik yang ada. Menurutnya, sebanyak 49,25% lapangan tersebut telah beroperasi lebih dari 50 tahun dan masih berproduksi hingga kini.
Lapangan existing yang sudah mature tersebut bersifat die-hard dan dikelola oleh insan Pertamina yang die-hard pula. Lapangan itu pun masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Pertamina sekaligus bagi negara, baik langsung maupun melalui kontribusi pajak.
"Melalui strategi ini, Pertamina hendak memastikan bahwa semangat, perhatian terhadap detail, tekad, ketekunan, dan kegigihan merupakan kunci keberhasilan dalam mengoperasikan lapangan tersebut," tegasnya.
Kedua, tambah Dharmawan, Pertamina akan melakukan Stepping Out atau melangkah keluar untuk menemukan lapangan baru, dengan cara non-organik melalui M&A (Merger and Acquisitions) dan New Exploration Frontiers.
Menurut Dharmawan, penemuan eksplorasi oleh PHE Nunukan pada 2017 dengan potensi 1 TCFG dan ~80 MMBO diikuti oleh upaya konsisten untuk mencari peluang baru. Pada 2019, Pertamina kembali mendapat kepercayaan pemerintah untuk mengeksplorasi blok Maratua yang berdekatan dengan penemuan baru di blok Nunukan.
“Di bawah kontrak kerja sama Jambi Merang, komitmen pasti eksplorasi Pertamina sebesar US$240 juta merupakan tonggak penting yang terbesar dalam sejarah. Tahun ini, survei seismik 2D sepanjang 32 ribu km akan dilakukan untuk menggali potensi eksplorasi tersembunyi dari ujung barat hingga timur Indonesia," imbuhnya.
Ketiga, Pertamina memulai Energy Transitions (transisi energi), yaitu bertransisi ke energi terbarukan dalam rangka mendukung penuh cita-cita Pemerintah untuk mencapai tujuan dan sasaran kebijakan energi nasional tahun 2025 dan 2050, sebagaimana tertuang dalam RUEN (Rencana Umum Energi Nasional).
“Kontribusi kami dalam hal ini adalah melalui pengembangan energi panas bumi dengan menggandakan target peningkatan kapasitas pada tahun 2025,” pungkasnya. (OL-8)
PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital terbaru dalam pengelolaan perizinan melalui penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS.
Menghadapi dinamika global, Pertamina komitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan keberlanjutan jangka panjang.
Pertamina dinilai telah menerapkan tata kelola yang sangat baik dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) sesuai standar ISO 37001:2016.
Pemerintah Kota Sorong menggelar audiensi bersama PT Pertamina guna membahas berbagai isu strategis terkait distribusi dan pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina dinilai sangat mendukung Kejaksaan Agung dalam melakukan penegakan hukum. Termasuk penetapan status tersangka dan upaya penangkapan M Riza Chalid.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus mengedepankan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam menjalankan operasionalnya.
Di satu sisi, wamen adalah pembantu meteri yang seharusnya bekerja menjalankan roda pemerintahan. Di sisi lainnya, komisaris BUMN bertugas mengawasi kebijakan direksi BUMN.
Sistem pembayaran nasional menjadi fondasi krusial bagi kedaulatan dan integritas ekonomi Indonesia.
Transformasi total di tubuh Garuda harus serius dilakukan.
SEPANJANG 2024, pendapatan premi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mencapai Rp4,02 triliun atau naik 21,65%.
PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa memperkuat komitmennya dalam mendukung pembangunan nasional.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved