Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono memproyeksikan biaya awal yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur dasar ibu kota negara di Kalimantan mencapai Rp865 miliar.
Secara terperinci, jumlah itu di-bagi menjadi tiga bagian, yaitu jalan dan jembatan Rp500 miliar, sumber daya air Rp175 miliar, dan permu-kiman Rp190 miliar.
Kendati demikian, Basuki menyebut anggaran itu belum akan dimasukkan ke Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
"Angka itu adalah uang muka. Jadi, masih akan dioptimalisasi, belum perlu ditambahkan sekarang," ujar Basuki di gedung parlemen, Jakarta, kemarin.
Paling cepat, imbuh Basuki, pembangunan fisik infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, dan sanitasi bisa dilakukan pertengahan 2020.
Karena itu, ia mengatakan rencana tapak harus sudah rampung pada akhir 2019. Kendati target-target sudah dicanangkan, ia menekankan pemerintah akan menunggu landasan hukum berupa undang-undang tentang ibu kota disahkan DPR.
Meski aturan tersebut tidak bisa rampung tepat waktu, ia menyebut hal itu tidak akan menjadi masalah. "Ini kan untuk masa depan, 50 sampai 100 tahun ke depan. Jadi, jangan grusa-grusu," tuturnya.
Pada bagian lain, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan pemerintah tetap akan mengedepankan aspek lingkungan dalam pembangunan ibu kota baru kelak.
Kementerian LHK, kata Siti, akan menyiapkan tim untuk melakukan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) di wilayah calon ibu kota baru tersebut.
"KLHS kami targetkan bisa diselesaikan dalam jangka waktu dua bulan ini," kata Siti, kemarin.
Pada kesempatan berbeda, pihak Istana membantah adanya kesepakatan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Adita Irawati, menyebut tudingan tersebut tidak berdasar. Pemilihan ibu kota untuk dipindahkan ke sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, kata Adita, mengacu pada hasil kajian pemerintah.
"Lokasi itu hasil serangkaian kajian mendalam berbagai aspek yang sudah dilakukan Bappenas dan kementerian lain," kata Adita, kemarin. (Pra/Dhk/Mal/X-6)
KETUA Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia memastikan bahwa ibu kota Republik Indonesia akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2028.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan Kota Nusantara pada 2028 ditetapkan menjadi ibu kota politik.
Pemindahan ibu kota menunggu penandatanganan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) terlebih dahulu.
Dia mengungkapkan beberapa fasilitas yang proses pembangunannya terus berjalan. Misalnya, pembangunan Istana Wakil Presiden (Wapres).
Menurut Asep, sistem pertahanan IKN harus harus jadi salah satu prioritas lantaran kawasan tersebut akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia di masa depan.
Mantan Menteri Pertanian itu juga mengungkapkan Calon Gubernur (Cagub) Jakarta, Ridwan Kamil juga memiliki pandangan yang sama. Sebab, RK merupakan kurator IKN.
KEPALA Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Basuki Hadimuljono menyampaikan, enam bank akan menjadi pelopor dalam pembangunan layanan sektor perbankan di ibu kota baru.
Rencana Jokowi berkantor di IKN diyakini untuk yakinkan investor
Ini merupakan upacara pertama kali di IKN. Kedua, tingginya harga-harga akomodasi di IKN, adalah momen situasional, apalagi kondisi areanya penuh keterbatasan akses.
IKN dapat dana teknis 2 juta dollar dari URTF
Pemeirntah berencana membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) di sekitar kawasan ibu kota baru meskipun pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved