STABILITAS politik yang terpelihara pascaperhelatan pemilu lalu menjadi modal untuk menarik minat investor masuk dan menanamkan uang di Indonesia.
Apalagi ditambah dengan alokasi pengeluaran pemerintah yang sesuai dengan ekspektasi pasar, yang membuat pasar di Indonesia tetap menarik di tengah perlambatan ekonomi global.
Demikian terungkap dalam Press Conference Market Update 2019 dan New Synergy Bank Commonwealth and Sucor Asset Management di Hotel Mulia, Jakarta, kemarin.
Hadir sebagai pembicara Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Presiden Direktur Sucor Asset Management Jemmy Paul Wawointana, dan Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya.
"Yang perlu diperhatikan ialah bagimana Jokowi membentuk kabinet dengan dasar koalisi yang kuat agar berbagai kebijakan dan program berjalan lancar saat di parlemen, serta menjaga stabilitas politik. Jika stabilitas politik terjaga, tentunya ekonomi akan stabil dan dapat menarik minat investor," kata Yunarto
Jemmy melihat optimisme pasar akan lebih baik dengan melihat perkembangan spending pemerintah yang disukai pasar.
Dampak perang dagang yang membuat berbagai negara menurunkan suku bunga juga menjadi faktor menarik sehingga investor lebih tertarik menginvestasikan dananya.
Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya menambahkan, dengan kondisi perekonomian Indonesia yang kondusif dan stabil ini, dunia investasi, khususnya investasi reksa dana, sangat diuntungkan.
"Penurunan suku bunga acuan tersebut tentunya memberikan stimulasi positif terhadap industri reksadana. Investor dapat memanfaatkan kondisi ini untuk menambah investasinya di obligasi atau reksa dana saham agar mendapatkan imbal hasil yang optimal," ungkap Ivan.
Sementara itu, kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia melanjutkan penguatan dari hari sebelumnya.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat naik 70,4 poin (1,13%) ke level 6.274. Rupiah juga menguat 12 poin atau 0,08% menjadi 14.213 per dolar AS dari sebelumnya 14.225.
Adapun saham Garuda mencatat kenaikan 17,4% menjadi Rp505 per lembar. (Ata/E-1)