Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Terlalu Kompetitif, Produk Kertas Indonesia Kerap Dijegal

Andhika Prasetyo
23/7/2019 21:00
Terlalu Kompetitif, Produk Kertas Indonesia Kerap Dijegal
Direktur Pengamanan Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Pradnyawati(Antara/Bennami)

PRODUK kertas asal Tanah Air yang memiliki harga sangat kompetitif kerap menghadapi halangan di pasar luar negeri.

Seperti yang terjadi di Korea Selatan dimana produk asal Indonesia hampir dikenai bea masuk anti dumping (BMAD).

Hal tersebut terjadi lantaran para pelaku usaha di negara tersebut menilai, dengan kualitas yang baik, produk kertas nusantara dijual dengan harga yang murah sehingga mengganggu industri di sana.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh otoritas 'Negeri Ginseng', produk kertas jenis uncoated paper Indonesia akhirnya terbebas dari ancaman BMAD.

Baca juga : Mendag Intip Celah Pasar Nontradisional

Setelah lepas dari jeratan Korsel, pemerintah masih harus berusaha memenangi sengketa dengan negara tujuan ekspor lainnya yakni Australia.

Indonesia kini sedang memonitor hasil akhir keputusan panelis Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body/DSB) WTO DS 529 dalam.  sengketa  yang dilayangkan  Indonesia  terhadap  Australia  terkait  penerapan BMAD untuk  produk  kertas  fotokopi A4.  

Proses penyelesaian sengketa  ini sudah berjalan sejak September  2017 dan telah memasuki tahap akhir.

Direktur Pengamanan Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Pradnyawati berharap,berita baik dari Korea Selatan ini dapat memicu ekportir kertas Indonesia untuk kembali berkompetisi dan terus mengembangkan ekspor mereka,

“Kertas kita memiliki harga dan kualitas yang sangat kompetitif. Itu dinilai mengganggu keberlangsungan industri kertas di negara tujuan ekspor yang memproduksi produk serupa,” ujar Pradnyawati dalam keterangan tertulisnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya