Grab Sumbang Surplus Konsumen Rp46,14 Triliun di Jabodetabek

Andhika Prasetyo
23/7/2019 13:45
Grab Sumbang Surplus Konsumen Rp46,14 Triliun di Jabodetabek
Sejumlah pengemudi ojek daring, termasuk Grab, menunggu penumpang di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat.(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

CENTER for Strategics and International Studies (CSIS) bersama Tenggara Strategics membeberkan hasil riset yang menyatakan Grab berkontribusi menyumbang surplus konsumen sebesar Rp46,14 triliun di wilayah Jabodetabek pada 2018.

Surplus konsumen adalah manfaat yang diperoleh pengguna jasa karena membayar pada harga yang lebih rendah dari jumlah maksimal yang mereka rela keluarkan.

Sebagai contoh, seseorang bersedia membayar Rp200.000 untuk perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta namun harga yang ditawarkan Grab hanya Rp150.000/ Maka, orang itu memperoleh surplus konsumen sebesar Rp50.000.

Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal mengungkapkan manfaat itu bisa terjadi karena peran serta teknologi digital yang sudah sangat berkembang pesat hingga membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi penyedia jasa.

Baca juga: KPPU Seret Grab dan TPI ke Meja Hijau, Terancam Denda Rp25 Miliar

"Teknologi memungkinkan output bisa diproduksi dengan lebih murah sehingga konsumen bisa mendapatkan produk dengan kualitas baik dan harga yang lebih rendah," ungkap Yose di Jakarta, Selasa (23/7).

Ia mengklaim surplus konsumen telah membuat para pelanggan lebih sejahtera. Mereka dapat memanfaatkan surplus untuk memenuhi keperluan lain yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

"Jika dikembangkan lebih serius lagi, teknologi digital di Indonesia akan memberi manfaat yang lebih besar dari ini. Teknologi dapat menjadi landasan pembangunan ekonomi inklusif. Yang lebih penting lagi, lanjutnya, ekonomi digital akan memberi manfaat besar kepada para pelaku usaha kecil dan menengah," tandasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya