Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
GABUNGAN Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mendesak pemerintah terus melobi India untuk menurunkan tarif bea impor produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya.
Pasalnya, akibat India menerapkan bea masuk tinggi terhadap CEO, volume ekspor Indonesia ke Negara Bollywood itu menurun menjadi 6,7 ton pada 2018 dari 7 ton pada 2017.
"Menteri Perdagangan harus bisa melobi mereka. Itu kan persoalan antara kedua negara. Harus dicari cara agar India bisa menurunkan tarif bea masuk produk CPO dan turunannya," ujar Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono di Jakarta, Selasa (9/7).
Selama ini India menjadi pasar terbesar untuk produk CPO Tanah Air. Namun, situasi berubah sejak 1 Maret 2018 ketika negara tersebut menaikkan bea masuk terhadap produk CPO dari 30% menjadi 44% serta produk turunannya dari 40% menjadi 50%. Alasannya ialah demi melindungi industri minyak nabati domestik di negara itu.
Baca juga: RI Desak India Turunkan Bea Masuk Produk Sawit
Sedianya, pemerintah telah memancing agar India bisa mengangkat hambatan perdagangan minyak sawit. Caranya ialah dengan memangkas tarif bea masuk produk gula mentah (raw sugar) dari negara tersebut menjadi 5%.
Sebelumnya, impor komoditas itu dikenai tarif most favourable nations sebesar Rp500 per kilogram. Namun, karena baru diteken pada Juni lalu, Mukti melihat hingga saat ini belum ada dampak yang signifikan dari kebijakan tersebut.
Kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96 Tahun 2019 tentang perubahan atas PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Dalam Rangka ASEAN-India FTA itu juga merupakan keputusan dari hasil lobi yang dilakukan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita dengan Menteri Perdagangan India Suresh Prabu.
"India meminta tarif impor gula mentah yang kita terapkan dapat disamakan dengan negara-negara ASEAN. Kita menyanggupi karena ini hanya pengalihan sumber impor, bukan menambah jumlah impor," ucap Enggartiasto. (OL-8)
Bekas lahan sawit tersebut kemudian dilakukan pemulihan kawasan dengan menanam berbagai jenis tanaman.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi para petani sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) menyelenggarakan pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit.
DISPARITAS harga antara minyak kelapa sawit dengan solar yang menjadi bahan baku biodiesel mendorong terjadinya kenaikan dana produksi BPDPKS harus mengubah alokasi dana pembiayaan
Dalam upaya mendorong industri sawit berdaya saing dan ramah lingkungan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) kembali menyelenggarakan Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) ke-9.
Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk terus mempromosikan peluang untuk pengembangan usaha perkebunan khususnya sawit.
KOMISI VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke salah satu sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo.
Kesepakatan IEU CEPA lebih banyak menyasar penghapusan hambatan tarif, sementara tantangan utama ekspor sawit Indonesia ke Eropa justru berasal dari hambatan non-tarif.
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
RENCANA penguatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Rusia di sektor minyak kelapa sawit (CPO), pupuk, dan daging dinilai menjanjikan.
dua kriteria sumber daya alam yang berpotensi dimanfaatkan untuk pendanaan Indonesia mendapai Net Zero Emission pada 2060.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved