Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Pengusaha Desak Pemerintah Perkuat Lobi ke India

Andhika prasetyo
09/7/2019 17:45
Pengusaha Desak Pemerintah Perkuat Lobi ke India
Seorang pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit untuk diangkut ke pabrikan pengolahan CPO (Crude Palm Oil) di Pasangkaya, Sulbar(Antara/ Basri Marzuki)

GABUNGAN Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mendesak pemerintah terus melobi India untuk menurunkan tarif bea impor produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya.

Pasalnya, akibat India menerapkan bea masuk tinggi terhadap CEO, volume ekspor Indonesia ke Negara Bollywood itu menurun menjadi 6,7 ton pada 2018 dari 7 ton pada 2017.

"Menteri Perdagangan harus bisa melobi mereka. Itu kan persoalan antara kedua negara. Harus dicari cara agar India bisa menurunkan tarif bea masuk produk CPO dan turunannya," ujar Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono di Jakarta, Selasa (9/7).

Selama ini India menjadi pasar terbesar untuk produk CPO Tanah Air. Namun, situasi berubah sejak 1 Maret 2018 ketika negara tersebut menaikkan bea masuk terhadap produk CPO dari 30% menjadi 44% serta produk turunannya dari 40% menjadi 50%. Alasannya ialah demi melindungi industri minyak nabati domestik di negara itu.

Baca juga: RI Desak India Turunkan Bea Masuk Produk Sawit

Sedianya, pemerintah telah memancing agar India bisa mengangkat hambatan perdagangan minyak sawit. Caranya ialah dengan memangkas tarif bea masuk produk gula mentah (raw sugar) dari negara tersebut menjadi 5%.

Sebelumnya, impor komoditas itu dikenai tarif most favourable nations sebesar Rp500 per kilogram. Namun, karena baru diteken pada Juni lalu, Mukti melihat hingga saat ini belum ada dampak yang signifikan dari kebijakan tersebut.

Kebijakan yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96 Tahun 2019 tentang perubahan atas PMK Nomor 27 Tahun 2017 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Dalam Rangka ASEAN-India FTA itu juga merupakan keputusan dari hasil lobi yang dilakukan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita dengan Menteri Perdagangan India Suresh Prabu.

"India meminta tarif impor gula mentah yang kita terapkan dapat disamakan dengan negara-negara ASEAN. Kita menyanggupi karena ini hanya pengalihan sumber impor, bukan menambah jumlah impor," ucap Enggartiasto. (OL-8)

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya