Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PROVINSI Nusa Tenggara Barat selama ini dikenal sebagai sentra produksi berbagai komoditas hortikultura unggulan seperti manggis di Narmada dan bawang putih di Sembalun. Namun, ada satu jenis buah langka yang belum banyak diekspos dunia yaitu durian tanpa duri dinamai durian Si Gundul.
Buah ini memiliki keunggulan dan keunikan lantaran tidak memiliki duri seperti durian pada umumnya. Dagung durian Si Gundul berwarna kuning muda dengan rasa manis, daging buahnya tebal hampir sama dengan buah durian pada umumnya. Berat buah rata-rata berkisar antara 0,87-1,50 kg.
Durian Si Gundul memiliki daya adaptasi yang luas, dapat tumbuh di dataran rendah hingga menengah. Sehingga mulai banyak dikembangkan di NTB dan beberapa wilayah Indonesia.
Kepala BPSB Provinsi NTB Wardi menjelaskan berdasarkan data perbanyakan benih melalui sertifikasi dari 2008–2018 telah dikembangkan sebanyak 23.409 batang dan tersebar di wilayah Nusa Tenggara Barat dan sebagian dikirim ke luar Provinsi NTB.
"Sentra utama buah ini di Nusa Tenggara Barat terdapat di Kecamatan Lingsar dan Kecamatan Narmada. Dengan segala keunikan dan kelebihannya, durian ini resmi didaftarkan menjadi Varietas Unggul Nasional pada tanggal 22 April 2008 dengan Nomor: 440/Kpts/SR.120/4/2008 dengan nama Si Gundul," jelas Wardi.
Baca juga: Dapat Untung dari Buah Naga di Lahan Gambut
Lebih detail, Wardi menjelaskan Pohon Induk Tunggal (PIT) buah ini terdapat di tepi hutan kawasan lindung Gunung Rinjani yang termasuk dalam wilayah Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.
"PIT durian Si Gundul saat ini tidak berbuah lagi disebabkan bakal buah rontok akibat musim hujan. Penangkar benih buah-buahan di daerah NTB memperbanyak benih buah ini sejak diresmikan menjadi Varietas Unggul Nasional," lanjutnya.
Wardi menyebut penangkar yang memperbanyak pertama kali adalah Ahmad Fauzi, pimpinan UD. Hikmah. Pada 2009 lalu, Ahmad mengirim benih durian si Gundul ke Cileungsi, Bogor, untuk dibudidayakan sebanyak 2000 benih.
"Sampai saat ini banyak penangkar benih hortikultura yang memproduksi benih durian si Gundul namun jumlahnya masih terbatas karena permintaan di pasaran kurang banyak. Benih durian yang banyak diminati untuk saat ini adalah Kani, Matahari dan Otong," papar Wardi.
Durian tanpa duri ini sudah mulai berbuah namun hanya sedikit sehingga belum tersedia di pasaran. Permasalahan yang dihadapi adalah tanaman yang sudah berbunga gagal berbuah, kemungkinan disebabkan faktor cuaca.
"Setelah diobservasi ternyata posisi letak putik dan benangsari durian Si Gundul berjauhan sehingga sering gagal melakukan penyerbukan sendiri dan memerlukan penyerbukan dengan bantuan manusia. Hal ini salah satu pemicu terjadinya gagal pembentukan buah," ungkapnya.
Tim dari BPSB Provinsi NTB telah mencoba melakukan penyerbukan dengan cara dikawinkan dengan durian Tong Medaye dan berhasil terbentuk bakal buah, namun rontok akibat hujan.
Pada 2018, BPSB Pertanian Provinsi NTB mendapatkan penghargaan TOP 99 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Penyelamatan Plasma Nutfah Provinsi NTB sebagai Varietas Unggul Nasional melalui Pendaftaran dan Pelepasan Varietas Hortikultura terkait durian ini.
Observasi tentang durian Si Gundul telah dilakukan selama 10 tahun oleh BPSB Pertanian Provinsi NTB bersama dengan Reza Tirtawinata ahli durian dari Taman Buah Mekarsari dan Yayasan Durian Nusantara di taman kerajaan Narmada Kabupaten Lombok Barat.
Pelaksana Tugas Direktur Buah dan Florkultura Sri Wijayanti Yusuf mengharapkan perbanyakan durian si Gundul lebih ditingkatkan sebagai kebanggaan nasional Indonesia.
"Saya berharap perbanyakan durian si Gundul lebih ditingkatkan sebagai kebanggaan nasional Indonesia. Mengingat keunikan dan kelebihannya yang cuma ada satu-satunya di dunia. Keunggulan dan keunikan durian si Gundul tidak dimiliki oleh durian lain, oleh karena itu ke depan pengembangan durian ini perlu terus ditingkatkan," pungkasnya.(RO/OL-5)
Bibit pohon durian Bawor ditanam oleh warga lokal Banyumas sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan ekonomi keluarga petani, konservasi lingkungan, dan pengembangan potensi desa.
Protokol ekspor durian ini menitikberatkan pada konsep traceability di mana ketertelusuran tahapan produksi durian segar, mulai dari proses tanam di kebun hingga siap dikirimkan.
Durian ternyata mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil seperti zat besi, folat, dan vitamin C yang baik untuk perkembangan janin.
Durian memang lezat dan kaya manfaat, tapi jika dimakan berlebihan bisa memicu banyak risiko kesehatan. Kuncinya adalah makan secukupnya dan seimbang.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya Barantin untuk memastikan bahwa produk pertanian Indonesia memenuhi standar kualitas internasional dan dapat bersaing di pasar global.
Dengan bimbingan dan simulasi audit yang akan diberikan, diharapkan para petani durian lokal dapat meningkatkan kualitas produk mereka sehingga mampu bersaing di pasar internasional.
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved